A. Latar
Belakang
Pekerjaan (occupation, vocation,
career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa
yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Seseorang akan merasa
sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi jika
sampai menjadi pengangguran. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres
dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson
(dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan
manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut
sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika
masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan
waktu orang dewasa.
Menurut Herr dan Cramer (dalam Isaacson, 1985) pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur.
Secara social orang yang bekerja
mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih
jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan
harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana yang subur
untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu.
Pekerjaan tidak serta merta
merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan kata
karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan
diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan
perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991). Maka
dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
dari pada sekedar mendapatkan pekerjaan
yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah
karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan
dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan
pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Apa
pengertian bimbingan karir secara komprehensif?
2. Apa
saja tujuan dan manfaat bimbingan karir bagi
anak Sekolah Dasar?
3. Bagaimanakah
pelaksananaan bimbingan karir di Sekolah Dasar secara komprehensif?
4. Bagaimanakah
cara menyusun program bimbingan karir di Sekolah Dasar secara komprehensif?
5. Apa
saja contoh konkrit dari pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah Dasar?
C. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui
pengertian bimbingan karir secara komprehensif
2. Mengetahui
apa saja tujuan dan manfaat bimbingan
karir bagi anak Sekolah Dasar
3. Mengetahui
pelaksananaan bimbingan karir di Sekolah Dasar
secara komprehensif
4. Mengetahui
cara menyusun program bimbingan karir di Sekolah Dasar secara komprehensif
5. Mengetahui
contoh konkrit dari pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah Dasar
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pegertian Bimbingan
Karir Secara Komprehensif
Bimbingan karir merupakan proses pemberian bantuan kepada siswa dalam
memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja,
mampu mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat mengelola
pengembangan karirnya (Manrihu, 1988 : 18).Dari pengertian di atas jelaslah
bahwa pelaksanaan Bimbingan Karir di
Sekolah adalah proses membantu siswa agar memahami diri dan dapat mengambil
keputusan yang tepat untuk kemantapan cita-citanya. Terkait dengan pengertian
Bimbingan Karir di atas maka yang dimaksud dengan Bimbingan Karir dalam
penelitian ini adalah suatu proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi
dirinya seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampu
memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang
diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa.
Sedangkan kata komprehensif memiliki
pengertian suatu kesiapan atau kemampuan untuk menyusun suatu hal secara luas
sehingga mampu memiliki wawasan yang luas Istilah komprehensif digunakan dalam
penyusunan rencana jangka pendek dan jangka panjang secara menyeluruh. Sehingga
bimbingan karir secara komprehensif adalah suatu kemampuan untuk menyusun
proses bantuan yang diberikan kepada siswa agar memahami diri dan dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk kemantapan cita-citanya secara luas dan
menyeluruh
Bimbingan dan konseling komprehensif
atau disebut juga bimbingan dan konseling perkembangan (karena menggarap semua
aspek kehidupan peserta didik) merupakan orientasi baru dalam kegiatan layanan
bimbingan dan konseling yang didasari fungsi pengembangan dengan prinsip antara
lain: (1) dibutuhkan oleh semua peserta didik ; (2) fokus pada kegiatan belajar
peserta didik; (3) konselor dan guru
merupakan fungsionaris yang bekerjasama;
(4) berorientasi tim dan pelayanan konselor profesional; (5) memiliki dasar dalam psikologi anak,
perkembangan anak
Menurut Miller dalam Roosdi Achmad
Syuhada (1998:15) Bimbingan didefinisikan sebagai suatu proses pemberian
bantuan kepada individu-individu dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri
(Guidance is the proces of helping individualis achieve the self understanding
and self and direction) sedangkan karir diartikan sebagai suatu rangkaian
pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada dunia
kerja (Dewa Ketut Sukardi, 1987:18), sedangkan bimbingan karir dapat
didefinisikan suatu proses pemberian bantuan kepada individu-individu dalam
mencapai penanaman dan pengarahan diri pada pekerjaan, jabatan dan kedudukan
yang miliki oleh individu. Bimbingan karir adalah proses bantuan yang diberikan
kepada siswa agar dapat memahami diri, memahami nilai-nilai, memahami
lingkungan, mengenal masalah dan cara mengatasi, serta dapat merencanakan masa
depan (Depdikbud Provinsi Jateng; 1991:4).
Dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi
(1987:22), mendefinisikan Bimbingan Karir adalah bantuan layanan yang diberikan
kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan
dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya.
Berkaitan dengan sekolah, bimbingan karir dapat dipandang sebagai suatu proses
perkembangan yang berkesinambungan yang membantu terutama dalam hal perencanaan
karir, pembuatan keputusan, perkembangan ketrampilan/ keahlian informasi karir,
dan pemahaman diri.
Dari definisi tersebut, dapat
diambil kesimpulan, bahwa bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan
informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan karir,
mampu untuk mengambil keputusan karir dan mengakui bahwa keputusan tersebut
adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan
persyaratan-persyaratan karir yang akan ditekuninya.
B.
Tujuan Bimbingan Karir
Secara Komperensif
Tujuan pemberian layanan bimbingan
ialah agar individu dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang; (2)
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;
(3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan
kerja.
Secara lebih operasional, tujuan layanan
bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri
dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan
dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita-cita
(Depdikbud, 1994)
Sedangkan tujuan khusus yang menjadi
sasaran pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi,
adalah :
1. Siswa
dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self konsept)
2. Siswa
dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja,
3. Siswa
dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan
lapangan kerja dalam persiapan memasukinya,
4. Siswa
dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan
tenntang jabatan yang sesuai dengan
dirinya dan tersedia dalam dunia kerja,
5. Siswa
dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama
kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya
Bailey dan Nihien (1989),
menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar,
khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan
mencakup hal-hal berikut ini ;
a. Informasi
yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan
b. Penyediaan
waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia
kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang
berbagai pekerjaan
c. Kesempatan
bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di
sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja
d. Kesempatan
bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau
profesi yang dipilihnya
e. Kesempatan
bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan
Manfaat
bimbingan karir di SD
Bimbingan karir di sekolah membantu
siswa dalam mengenal dan mengembangkan potensi karir yang dimilikinya. Selain
itu bimbingan karir sebagai satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat
yang dinikmati oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian
dalam memilih karir yang sesuai dengan kemampuannya. Fungsi bimbingan karir di
sekolah adalah sebagai berikut:
1. Memberikan
kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan akan mempersiapkan
siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
2. Memberikan
bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja sesuai
dengan keinginannya.
3. Membantu
kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja.
C.
Pelaksanaan Bimbingan
Karir di Sekolah Dasar Secara Komprehensif
Cara
pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah terdiri dari dua macam teknik
pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok.
a. Pendekatan
Individual yaitu: Melalui penyuluhan karir. Bantuan dengan penyuluhan karir
melalui dua cara:Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi
masalah yang dihadapi siswa.Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat
memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara
dirinya dengan dunia kerja.
b. Pendekatan Kelompok yaitu: melaui paket
Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karir, menggunakan lima Pendekatan
Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman lingkungan,
(d). Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
Perkembangan karir merupakan bagian dari
perkembangan manusia, karena:
a. Perkembangan
terjadi sepanjang hidup manusia.
b. Perkembangan
individu dipengaruhi oleh factor pembawaan dan lingkungan.
c. Perkembangan
adalah proses yang continue
d. Program
perkembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu.
e. Perkembangan
individu mencangkup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang
dunianya.
f. Perkembangan
individual, sehingga adanya keragaman individual program intervensi termaksud
bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Berikut adalah penjelasan elemen-elemen
perkembangan karir:
a. Kesadaran
diri; yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut pengembangan
dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan mempermudah
keputusan karir yang efektif.
b. Kesadaran
pendidikan; murid mengenal dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan
dasar dan pengusaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c. Kesadaran
karir: murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan
dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dunia kerja.
d. Kesadaran
ekonomis; memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan
pekerjaan.
e. Pengambilan
keputusan; menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam hal
mengidentifikasikan alternative, memilih alternative yang konsisten dengan
tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f. Kompentensi
awal; mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia
karir.
g. Apresiasi
dan sikap; internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi
maupun social.
Teknik
Bimbingan Karir bagi Murid SD dapat dilaksanakan dengan cara:
a.
Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling
memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di SD adalah guru. Dalam teknik ini,
guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
Untuk memberikan gambaran lebih nyata
bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar.
b.
Paket Bimbingan Karir
Badan penelitian dan pengembangan
Pendidikan dan Kebudayaan ( Balitbang Dekdikbud) telah mengembangkan empat buku
paket bimbingan karir dan dikemas berupa modul yang masing-masing paket terdiri
dari satu sub topik pembahasan.
c.
Bacaan
Teknik bimbingan karir di SD dapat
dilaksanakan dengan cara menyuruh murid untuk membaca riwayat hidup orang-orang
yang berhasil. Saat ini telah banyak buku riwayat hidup tokoh seperti mantan
presiden Soeharto dll. Selain dalam buku riwayat hidup, informasi jabatan dapat
diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti surat kabar,majalah,
media elektronik, dll.
d.Nara
sumber
Wawasan murid tentang dunia pekrjaan dapt
pula diperoleh dengan mendatangkan nara sumber ke sekolah untuk berdialog
dengan anak-anak. Murid dapat pula ditugaskan untuk mengadakan dialog denga
orang tuanya masing-masing.
e.Pengamatan
Para siswa diajak jalan-jalan menuju suatu
tempat, kemudian disepanjang jalan mereka diminta mengadakan tentang
jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ditemukan.
g.Ceritera
Murid usia SD sangat menyenangi ceritera.
Olehkarena itu guru dapat saja melaksankan bimbingan karir melalui ceritera.
Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam ceritera divisualisasikan melalui
boneka, atau media gambar.
Bimbingan karir di sekolah dasar
tidak dimaksudkan untuk mengarahkan anak melakukan pilihan pilihan prematur. Lebih
difokuskan pada kesadaran akan pilihan
pilihan yang bakal tersedia , cara cara mengantisipasi dan merencanakannya
,serta hubungannya dengan ciri ciri pribadi. Banyak murid yang perlu mengetahui
bahwa mereka akan mempunyai kesempatan untuk memilih dan berkompetensi untuk
melaksanakannya. Murid murid ini juga perlu menyadarinya,bagaimana mereka
berubah,dan bagai mana mereka dapat menggunakan penggalaman penggalaman sekolah
untuk menjelajah dan bersiap guna menyongsong masa depan .
Diantara asumsi asumsi yang
menyebabkan bimbingan karir mendapatkan kepercayaan disekolah dasar adalah
sebagai berikut: (1) Kesadaran bahwa gaya gaya perilaku memilih pada masa
remaja dan dewasa di pengaruhi oleh tipe tipe pengalaman perkembangan yang
berlangsung pada masa kecil, (2) terbukti bahwa banyak materi dan teks yang
digunakan di sekolah dasar mengambarkan dunia kerja atau dunia pendidikan
dimasa depan secara tidak seksama dan membantu perkembangan, dan(3) pengakuan
bahwa perasaan perasaan mengenai kompetensi pribadi menghadapi masa depan
tumbuh dari pengetahuan.
Bimbingan
karir di sekolah sekolah dasar disusun sebagai berikut:
1. Kelas
I Anak belajar tentang perkerjaan dalam lingkungan yang dekat
–rumah,sekolah,dan tetangga.
2. Kelas
II Anak belajar tentang pemberi pemberi bantuan jasa dalam masyarakat yang
melayaninya dan juga tentang tokoh tokoh dan usaha usaha tetangganya yang
dikenalnya.
3. Kelas
III Anak meluaskan studi studinya dalam masarakat .penekananya pada tranfortasi
,komunkasi dan industri indistri utama lainnya.
4. Kelas
IV Anak belajar tentang dunia kerja pada tingkat provinsi termasuk iindistri
indusri utama pada provinsi itu .
5. Kelas
V Studi studi anak diperluas sehingga meliputi kehidupan industri nasional
.industri industri utama di berbagai bidang bagian dari Negara di pilihnya .
6. Kelas
VI Program anak diperluas sehingga mencakup seluruh bagia dunia
(Halverson,1970:56;Herr&Cramer,1984:223)
Lebih
jauh dijelaskan secara rinci pada buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan
tersebut mengenai isi bimbingan karir untuk kelas-kelas rendah (kelas 1,2, dan
3) maupun untuk kelas-kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6) sebagai berikut:
1. Isi bimbingan karir untuk kelas-kelas
rendah (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal (16-17):
a) Mengenalkan
perbedaan antar kawan sebaya
b) Menggambarkan perkembangan diri siswa
c) Menjelaskan
bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan
d) Mengenalkan
ketrampilan yang dimiliki siswa
e) Menjelaskan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah
f) Menggambarkan
kegiatan setelah tamat SD
g) Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
h) Mengenalkan
kegiatan-kegiatan yang menarik
i)
Mengenalkan alasan
orang memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah
j)
Menjelaskan bahwa
kehidupan masa depan dapat direncanakan sejak sekarang
k) Mengenalkan
bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran
l)
Menjelaskan bahwa
pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
2. Isi
bimbingan karir untuk kelas-kelas tinggi (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal
(19-20) adalah:
a) Menjelaskan
manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil
b) Melatih
siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang
c) Membimbing
diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria;
d) Menjelaskan
jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu
e) Melatih
siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun
kelak
f) Membimbing
siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya;
g) Menjelaskan
tentang pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan
h) Membimbing
siswa untuk memperkirakan bahwa meneladan tokoh panutan dapat mempengaruhi karir
i)
Melatih siswa
merencanakan pekerjaan apa yang cocok pada masa dewasa
j)
Membimbing siswa
berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak
k) Melatih
siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan
l)
Mengenalkan
bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi;
m) Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
Setelah memahami materi bimbingan karir
yang harus diberikan di SD, maka langkah selanjutnya adalah menentukan waktu,
tempat, teknik, dan sistem penilaian Bimbingan Karir. Mengenai waktu pelaksaan
bimbingan karir dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada,
atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karir ini. Untuk
tingkat SD kiranya lebih praktis jika bimbingan karir diintegrasikan dengan jam-jam
pelajaran yang tersedia. Jika cara ini yang dipilih, maka semua guru kelas dan
semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karir. Dalam setiap
pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang
berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karir anak-anak di masa mendatang,
disesuaikan dengan tahap perkembangan karir anak. Jika terdapat tenaga khusus
untuk Bimbingan Karir, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat.
Tempat pelaksanaan bimbingan karir
dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di luar ruangan, atau di tempat
kerja yang sesuai dengan topik yang yang dibahas. Penentuan tempat juga
bergantung pada fasilitas yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan gambar-gambar, film,
atau video, barangkali lebih cocok menggunakan ruang audio visual. Teknik
pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual,
tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Dapat jika dengan cara alih tangan
(referal), artinya minta bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya untuk
memberikan bimbingan karir. Demikian juga metode dan peralatan yang dibutuhkan
disesuaikan dengan topik pembicaraan dan tingkat perkembangan anak.
D.
Cara Menyusun Program
Bimbingan Karir Di Sekolah Dasar Secara Komprehensif
Untuk menyusun program Bimbingan karir
di sekolah perlulah kiranya diperhatikan beberapa pertimbangan atau referensi,
diantaranya:
1.
Program Bimbingan karir disekolah hendaknya disusun secara terintegrasi dan
dilaksanakan secara terpadu dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah.Hal
ini didasarkan selaras dengan pokok pikiran dan keyakinan bahwa pendidikan
formal atau dalam sekolah bertujuan memberikan dasar-dasar serta persiapan
untuk kehidupan yang lebih bermakna bagi anak apabila dia kelak menjadi dewasa,
maka dari itu sekolah berkewajiban memberikan program-program pendidikan yang
memungkinkan para siswa untuk mengenal, memilih, memutuskan dan merencanakan
lapangan pekerjaan, jabatan atau karir yang sesuai dengan potensi-potensi yang
dimilikinya. Jadi dengan demikian program Bimbingan Karir disekolah hendaknya
disusun sejajar, terpadu serta terintegrasi dengan program-program pendidikan
lainnya di sekolah.
2.
Program Bimbingan Karir di sekolah hendaknya disusun sebagai suatu proses yang
berkelanjutan. Hal ini didasarkan selaras dengan pokok pikiran dan keyakinan
bahwa Bimbingan Karir merupakan salah satu aspek atau komponen dari keseluruhan
sistem pendidikan. Oleh karena pendidikan adalah merupakan sutau proses yang
berlangsung seumur hidup, maka Bimbingan Karir pun haruslah ditinjau sebagai
suatu proses yang berawal pada suatu saat, berlanjut dan berlangsung terus
sepanjang hayat. Maka dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa sesungguhnya
Bimbingan Karir tidak hanya berlangsung selama siswa duduk di bangku sekolah
melainkan berkelanjutan dalam pekerjaan, jabatan atau karir
3. Pogram Bimbingan karir disekolah
hendaknya disusun secara terencana
Hal ini didasarkan
selaras dengan pokok pikiran dan keyakinan bahwa perencanaan dan pelaksanaan
Bimbingan Karir bersangkut paut dengan nasib dan masa depan manusia, maka
tidaklah dilaksanakan secara trial and error, dan serampangan, dan harus
dilaksanakan dengan program yang terperinci dan sistematis serta relevan dengan
kebutuhan-kebutuhan, atau berfungsi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Untuk dapat merencanakan dan melaksanakan Bimbingan Karir secara terperinci,
sistematis, relevan dan terencana, maka haruslah digarap oleh tenaga-tenaga
kependidikan yang ahli dalam bidangnya, dan professional, serta berkompeten
dalam bidangnya sehingga dapatlah dikembangkan Program Bimbingan Karir yang betul-betul
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, objektif dan dilaksanakan secara
efektif, praktis, efisien serta bermakna.
Berdasarkan
referensi di atas, maka dapatlah disimpulkan secara terpadu, menyeluruh,
terencana dan berkelanjutan.
4. Persiapan Penyusunan Program
Bimbingan Karir
Persiapan penyusunan
program Bimbingan Karir di sekolah adalah merupakan seperangkat kegiatan yang
dilakukan melalui berbagai bentuk survey untuk menginventarisasikan tujuan,
kebutuhan, kemampuan sekolah, serta kesiapan sekolah untuk melaksanakan program
Bimbingan Karir.
Tahap persiapan
penyusunan program ini mempunyai arti yang penting untuk menarik perhatian,
minat dalam kegiatan Bimbingan Karir disekolah, serta menentukan tolak ukur
program Bimbingan Karir di sekolah. Juga memelihara suasana psikologis yang
menguntungkan, karena semua pihak terlibat didalamnya ikut secara aktif sejak
awal kegiatan dalam persiapan penyusunan program. Dengan demikian dapatlah
dikatakan bahwa tahap persiapan adalah merupakan seperangkat kegiatan
mengumpulkan berbagai hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program dan
penyediaan kelengkapannya. Dalam tahap persiapan ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Studi
Kelayakan
Studi kelayakan adalah
merupakan seperangkat kegiatan dalam mengumpulkan berbagai informasi tentang
hal-hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program Bimbingan Karir. Dengan adanya
studi kelayakan ini, kesimpulan dan saran-saran yang disajikan pada akhir studi
dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan program yang perlu
dikembangkan di sekolah. Dalam studi kelayakan yang bisa dipergunakan sebagai
dasar pertimbangan ialah beberapa aspek, diantaranya: saranan dan prasarana,
yang memungkinkan bisa untuk digali, pengendalian pelaksanaan program, pembiayaan
kegiatan secara keseluruhan yang menunjang pelaksanaan program, dan berbagai
aspek lainnya yang bisa digali. Dari hasil pengkajian aspek-aspek tersebut,
beberapa kemungkinan akan diambil sebagai kesimpulan bahwa:
1. Suatu
kegiatan sangat layak untuk dilaksanakan
2. Suatu
kegitan layak untuk dilaksanakan
3. Kegiatan
kurang layak untuk dilaksanakan
4. Kegiatan
tidak layak untuk dilaksanakan
E.
Contoh Konkrit Dari
Pelaksanaan Bimbingan Karir Di Sekolah Dasar
Untuk memberikan gambaran lebih
nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar
mengajar, berikut ini disajikan sebuah contoh. Seorang guru kelas III bermaksud
memadukan isi bimbingan karir tentang: pemahaman hobi dan cita-cita dalam KBM.
Langkah pertama, mencari mata pelajaran yang relevan, dan ditemukan pada
pelajaran 5 bahasa Indonesia. Pelajaran 5 bahasa Indonesia membahas tentang
kegemaran dan anak-anak. Langkah berikutnya adalah membuat satuan layanan
bimbingan konseling.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SD
A. Topic bahasan : Pemahaman Hobi dan Cita-cita
B. Bidang bimbingan : Bimbingan karir
C. Jenis bimbingan : Bimbingan kelompok
D. Fungsi layanan : Pemahaman diri dan pengembangan
E. Sasaran layanan : Siswa kelas III
F. Uraian kegiatan :
1.
Kegiatan awal:
a. Memeriksa
kehadiran siswa
b. Memeriksa
peralatan murid, seperti buku bahasa Indonesia, kertas warna kuning dan hijau, gunting, dan lem.
c. Apersepsi mengenai kegemaran anak.
2.
Kegiatan inti:
a. Guru
mengajak murid untuk membaca pelajaran 5 bahasa Indonesia, tentang kegemaran Anak-anak (soelaeman, dkk.,
1997 : 70-71).
b. Guru
menempel gambar pohon harapan (cita0cita) pada papan tulis.
c. Guru
membagikan kertas yang telah diberi pola buah apel.
d. Guru
menyuruh murid menggunting buah apel pada kertas, masing-masing memperoleh buah
apel, satu warna kuning dan satu lagi warna hijau.
e. Guru
menyruhkan murid untuk menuliskankegemaran dirinyapada kertas apel warna hiau
dan menuliskan cita-cita pada apel warna kuning. Setelah diisi identiras diri
murid, buah ape lapel ditempel pada pohon harapan.
f. Guru
bersama murid, mendiskusikan, siapa –siapa yang memiliki kegemaran yang
diperkirakan telah menunjang cita-citanya, dan siapa yang belum.
3. Kegiatan akhir:
Siswa mengerjakan LKS berkenaan dengan
kegemaran anak-anak.
4. Metode : instruksional
5. Alat dan perlengkapan :
a.
Buku pelajaran bahasa Indonesia,jilid IIIC, LKS damn BAllpoin.
b.
Gunting, kertas, lem, dan karton yang diberi gambar pohon harapan.
6.
Penilaian :
a.
Aktivitas siswa dalam
kegiatan
b.
Pemahaman siswa akan
materi bacaan
c.
Pemahaman siswa aklan
kegemaran dan cita-citanya
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bimbingan
karir secara komprehensif adalah suatu kemampuan untuk menyusun proses bantuan yang
diberikan kepada siswa agar memahami diri dan dapat mengambil keputusan yang
tepat untuk kemantapan cita-citanya secara luas dan menyeluruh
2. tujuan
layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
a. Mengenal
macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan
masa depan
c. Membantu
arah pekerjaan
d. Menyesuaikan
keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu
mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)
Fungsi bimbingan karir di sekolah
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan
kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan akan mempersiapkan
siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
b. Memberikan
bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja sesuai
dengan keinginannya.
c. Membantu
kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja.
3. Cara
pelaksanaan bimbingan karir di sekolah terdiri dari dua macam teknik
pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. teknik
bimbingan karir bagi murid sd dapat dilaksanakan dengan cara terpadu dalam KBM,
paket bimbingan karir, bacaan, nara sumber, pengamatan dan ceritera
4. Cara
menyusun program bimbingan karir di sekolah dasar secara komprehensif meliputi program
bimbingan karir disekolah hendaknya disusun secara terintegrasi dan
dilaksanakan secara terpadu dalam keseluruhan program, program bimbingan karir
di sekolah hendaknya disusun sebagai suatu proses yang berkelanjutan. pogram
bimbingan karir disekolah hendaknya disusun secara terencana, persiapan penyusunan
program bimbingan karir.
5. Disajikan
sebuah contoh. Seorang guru kelas III bermaksud memadukan isi bimbingan karir
tentang: pemahaman hobi dan cita-cita dalam KBM. Langkah pertama, mencari mata
pelajaran yang relevan, dan ditemukan pada pelajaran 5 bahasa Indonesia.
Pelajaran 5 bahasa Indonesia membahas tentang kegemaran dan anak-anak
DAFTAR PUSTAKA
....2013.Pengertian dan Tujuan Bimbingan Karir.[Online]
....2011.Bimbingan Karir.[Online]
Budi,Kurniawan.2013.Makalah
sederhana.[Online]
Martika,Tyas.2012.Program
Bimbingan Karir di sekolah Dasar.[Online]
....2013.Bimbingan Karir di
SD.[Online]
0 komentar:
Posting Komentar