BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komputer
merupakan suatu teknologi yang di masa sekarang ini berguna dalam segala hal
dengan kata lain tidak bisa dilepaskan
dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari mengerjakan pekerjaan di perkantoran,
industri, multimedia bahkan hiburan. Komputer adalah alat yang dipakai untuk
mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata komputer semula
dipergunakan untuk menggambarkan orang yang pekerjaannya aritmatika, dengan
atau tanpa alat bantu, tetapi arti ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu
sendiri.
Dewasa
ini perkembangan komputer semakin
berkembang dan akan terus berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman.
Tentunya kita sebagai manusia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan
teknologi khususnya bidang komputerisasi.
Hampir
seluruh bidang di masa sekarang tidak
terlepas dari teknologi terutama teknologi komputer. Dapat dilihat bahwa untuk
menuliskan dokumen, orang-orang cenderung sudah meninggalkan mesin ketik dan
beralih menggunakan komputer. Untuk menyimpan dokumen atau buku dalam jumlah
yang banyak ataupun sedikit orang-orang
tidak perlu membawa buku tersebut kemana-mana, namun sekarang cukup
mempunyai softcopy-nya saja.
Desain-desain suatu bentuk bangunan, peta, dan lain sebagainya bisa
tervisualisasikan melalui gambar yang cukup jelas karena memakai alat yang
telah dirancang khusus. Dokumen yang kita buat bisa dengan cepat dan mudah
dicetak, sehingga berbentuk hardcopy
melalui printer.
Penjelasan
di atas merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi, apakah kita
mengetahui piranti keluaran yang dipakai untuk mencetak foto, peta, desain dan
dokumen tersebut. Tentunya penting bagi kita untuk mengetahui peralatan
tersebut beserta kegunaannya, sehingga kita tidak hanya sekedar memakai alat
tersebut, tapi juga mengetahuinya hal-hal yang berhubungan dengannya. Atas
dasar itulah kami menyusun makalah ini. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan piranti keluaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimanakah gambaran umum sistem
piranti keluaran atau sistem output?
2.
Apa saja jenis-jenis piranti keluaran?
C. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui gambaran umum sistem piranti keluaran atau
sistem output.
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis yang
termasuk piranti keluaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sistem Piranti
Keluaran atau Sistem Output
Komputer memberikan informasi
dalam berbagai bentuk. Peranti keluaran adalah alat yang digunakan komputer
untuk melihat atau memperoleh hasil pengolahan, pemasukan data atau perintah
pada komputer. Output yang dihasilkan
dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf,
angka, simbol khusus), image (dalam
bentuk grafik atau gambar), suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin
(machine-readable form). Tiga
golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan
golongan terakhir biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya
dari komputer.
Peralatan output dapat berupa:
1. Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk
mencetak tulisan dan image pada media keras atau memberikan
keluaran berupa bahan cetakan.
2. Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk
menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.
3. Drive device atau driver, yaitu alat yang
digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin
pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi anda, sebagai alat output dan
juga sebagai alat input.
Output bentuk pertama sifatnya adalah permanen dan lebih portable (dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa ke
mana-mana). Alat yang umum digunakan untuk ini adalah printer, plotter, dan alat microfilm, sedangkan output bentuk kedua dapat berupa video display, flat panel, dan speaker.
B. Jenis Piranti
Keluaran
Pada perangkat keras yang termasuk kedalam piranti keluaran adalah sebagai
berikut
1.
Monitor
Monitor adalah piranti yang memungkinkan
komputer untuk menampilkan informasi balik ke pengguna/user dalam bentuk teks maupun grafik. Monitor termasuk ke dalam
piranti softcopy. Monitor digunakan
untuk antarmuka secara visual dengan komputer dan tampilannya seperti televisi.
Ukuran monitor didasarkan pada panjang
diagonal dari area yang kita lihat. Monitor mempunyai ukuran yang bervariasi
14”, 15”, 17”, 19”, 21”. Untuk laptop biasanya layar yang digunakan berukuran
12,1” 13,3” 14,1”. Semakin besar ukurannya (dalam inci) maka semakin luas
gambar yang dapat ditampilkan pada monitor.
Resolusi Monitor ditentukan oleh jumlah
piksel (berasal dari picture element)
yang merupakn titik terkecil pada tampilan di layar bisa ditampung dalam
koordinat X dan Y (640x480, 800x600,
atau 1024x768). Semakin besar resolusi
yang dimiliki monitor kualitas tampilan pada layarnya akan semakin bagus.
Berikut berbagai standar resolusi untuk monitor :
1. CGA
(Color Graphic Adapter) Tipe monitor
standar IBM yang mempunyai kualitas resolusi rendah. Monitor ini hanya mampu
menampilkan 4 warna dalam mode grafis.
2. EGA (Enhanced
Graphic Adapter) EGA merupakan tipe monitor yang tingkatannya di atas CGA.
Monitor ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.
3. EPGA (Enchanced
Professional Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan 256 warna pada
mode grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau PGA.
4. VGA (Visual Graphic Adapter) VGA merupakan
tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunya
warna sampai jutaan. Mode grafisnya tampak lebih nyata di mata. Digunakan pada
komputer 80386 dan 80486.
5. SVGA
(Super Visual Graphic Array) dapat
menghasilkan 16 juta warna. Biasa digunakan pada monitor 14” dan 15”.
6. XGA
(Extended Graphic Array) memiliki
jumlah piksel 1024x768 dan dapat menghasilkan 65.536 warna. Lazim digunakan
pada monito 17” dan 19”.
7. SXGA
(Super Extended Graphic Array)
memiliki jumlah piksel 1280x1024. Lazim digunakan pada monitor 19” dan 21”.
8. UXGA
(Ultra Extended Graphic Array)
memiliki jumlah piksel 1600x1200.
Dot
Pitch menunjukkan jarak antara dua piksel. Semakin dekat
jaraknya, maka gambar pada monitor akan semakin halus. Kecepatan Refresh (Refresh Rate) menunjukkan jumlah
pemayaran ulang piksel per detik, sehingga tampilan piksel tetap jelas. Semakin
tinggi kecepatan refresh, maka tampilan di layar akan terlihat semakin nyata.
Kecepatan refresh dinyatakan dalam satuan Hertz. Monitor yang baik minimal refresh 75Hz (dalam 1 detik citra
ditampilkan 75X).
Interlaced
Monitor adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar melalui 2
tahapan. Contonya pada televisi. Efek dari interlaced
monitor adalah kerdip, sedangkan Non
Interlaced adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dengan 1
tahapan. Kedalaman Warna pada monitor Adalah jumlah bit yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah pixel, menentukan banyaknya variasi
warna yang dapat dihasilkan monitor
Jenis-jenis monitor
berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tiga, yaitu: monitor CRT, monitor LCD,
monitor plasma.
a.
Monitor CRT (Chatode Ray Tube)
Gambar
2.1 Monitor CRT (Chatode Ray Tube)
Monitor CRT sudah
menjadi perangkat penampil gambar yang dominan untuk komputer desktop sejak pertama kali muncul di
awal 1980-an. Merupakan monitor yang berfungsi dengan penembakan sinar katoda.
Bentuk monitor ini sama dengan televisi, tetapi secara umum hanya terdiri dari
4 blok yaitu video, vertikal, horizontal, dan power supply. Teknologi layar CRT datar dikenal dengan teknologi
FST (flatter squaretube), terdiri
dari dua tipe yang bentuk keduanya “serupa tapi tak sama”. Jenis lain teknologi
layar CRT datar adalah kombinasi dari monitor tradisional CRT cembung dengan
teknologi shadow mask, yang
menghasilkan layar datar dengan gambar yang tajam. Ada fasilitas tambahan untuk
mendukung kinerja monitor CRT datar tersebut. Diantaranya, fasilitas light frame untuk menciptakan sejumlah window cerah pada tampilan monitor, software untuk penyelaras warna-warna
yang bisa dilihat di layar dengan hasil print out-nya, fasilitas konektor D-SUB
yang menghubungkan graphics card, dan
konektor BNC untuk menghasilkan kualitas gambar.
Kelebihan, Kekurangan dan Prinsip kerja
monitor CRT
1. Kelebihan Monitor CRT
a.
Warna lebih akurat dan tajam. Monitor
CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karena alasan
inilah para desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD.
Selain itu, gradasi warna pada monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD.
b.
Resolusi monitor ini fleksibel. Monitor
CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan
kualitas gambar.
c.
Perawatan mudah, jika rusak dapat di
servis. Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya
harus ekstra hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat
diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT
lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari tangan pada displaynya
d.
Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing
angle. Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga
jelas-jelas tidak akan mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilihat dari
berbagai sisi, tidak seperti LCD yang bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak
mengenal response time, sehingga
relatif bebas efek ghosting.
e.
Harga lebih murah. Kelebihan dari segi
harga inilah yang membuat monitor CRT masih populer.
2. Kekurangan Monitor CRT
a.
Konsumsi listrik. Monitor CRT
mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD pada ukuran inch yang sama.
b.
Bergantung pada refreshrate. Agar mata
tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan refreshrate
diatas 70hz. Monitor CRT high end
mampu menawarkan refreshrate hingga
120hz bahkan lebih. Makin tinggi makin baik tentunya. Hal ini tidak berlaku
bagi monitor LCD.
c.
Radiasi lebih besar. Tidak dapat
dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor
LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah
atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
d.
Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini
adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita
menggambar lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Jika
refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).
e.
Dimensi besar dan berat. Monitor CRT
memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak cocok untuk ruangan
sempit, karena banyak makan tempat. Cukup melelahkn jika monitor sering
dipindah-pindahkan karena cukup berat.
3. Prinsip Kerja Monitor CRT
Prinsip kerja monitor
konvensional, monitor CRT (Cathode Ray
Tube), sama dengan prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron
ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis
elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan
cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang
membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam.
Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan
menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar
secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan
mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu
mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya
tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.
Teorinya, untuk
membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri
ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya
sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua
garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung,
sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan
gambar yang berbeda.
b.
Monitor plasma
Gambar
2.2 Monitor plasma
Monitor plasma atau monitor
plasma gas, menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya. Teknologi ini kini
diterapkan pada televisi datar berlayar lebar. Monitor electroluminescent (EL)
mengandung bahan yang bercahaya manakala dialiri arus listrik, sebuah piksel
terbentuk pada layar saat arus listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom
yang sesuai.
Plasma gas merupakan
teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan
layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra
yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar.
Tampilan pada monitor
plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang
sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru
mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT.
Plasma gas menggunakan
fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah
bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma
gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di
belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas
bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan
mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh
mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya
bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik
dibandingkan LCD.
c.
Monitor LCD (Liquid Cristal Display)
Merupakan
jenis layar datar TFT (thin film transistor). Komposisi utama pembentuk LCD
adalah liquid crystal (LC) yang
ditemukan pada tahun 1988 oleh ahli tanaman nama Austria bernama Friedrich
Reinetzer, namun istilah LC baru diperkenalkan oleh ahli fisika Jerman bernama
Otto Lehmann pada akhir abad ke-19. LC bersumber dari unsur zat padat dan cair
dalam satu massa. Pada umumnya, yang digunakan sekarang berasal dari bahan
polymer yang terdapat pada pasir pantai.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
1.
Polaroid belakang
2.
Elektroda belakang
3.
Plat kaca belakang
4.
Kristal cair
5.
Plat kaca depan
6.
Elektroda depan
7.
Polaroid depan
Elektroda
dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal
cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi
LCD
berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :
1.
Passive
Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah
dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di
atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini
memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor
sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga
disebut Dual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor
harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping,
maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada
transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau
tegak lurus pada layar monitor. Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
2. Active
Matrix
Menggunakan
teknologi Thin Film Transistor (TFT).
Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang
memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih
cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena
adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini
lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
Kelebihan,
Kekurangan dan prinsip kerja monitor LCD
1. Kelebihan Monitor LCD
a.
Konsumsi listrik rendah.
b.
Tidak menghasilkan radiasi elektromagnet
yang mengganggu kesehatan.
c.
Tidak menimbulkan efek kedipan (flicker free).
d.
Area layarnya optimum karena tidak termakan
untuk bezel/frame.
e.
Dimensinya tidak akan menyita ruangan
terlalu besar dan ringan untuk dijinjing.
f.
Bentuknya stylish dan enak dilihat.
g.
Sinyal gambar digital.
2. Kekurangan Monitor LCD
a.
Harganya lebih mahal dibandingkan dengan
monitor CRT.
b.
Kualitas gambar yang dihasilkan belum
sebaik monitor CRT.
c.
Resolusi gambar yang dihasilkan lebih
rendah dibandingkan monitor CRT.
d.
Sudut viewable-nya terbatas, begitu kita
mengeset sudut pandang, gambar terlihat akan berubah di mata kita.
3.
Prinsip Kerja Monitor LCD
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua
bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber
cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah berteknologi seperti
lampu neon. Lampu backlight ini berwarna putih.
Kristal cair akan
menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus
cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat
jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan
dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka
beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan
nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya.
Karena tugas kristal cair adalah untuk
merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna.
Kristal cair bekerja seperti tirai
jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka
selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di
layar, namun jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup
serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus
(sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna
lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
2.
Printer
Printer merupakan
sebuah alat keluaran yang menghasilkan
suatu gambaran data tetap berupa cetakan. Printer adalah jenis hard-copy device, karena keluaran hasil
proses dicetak di atas kertas. Pada saat ini terdapat bermacam- macam jenis
printer dengan kecepatan, kualitas, model, dan sistem pencetakan yang berbeda-beda.
Media pencetakan juga bermacam-macam, mulai dari kertas printer bersambung
(Continuous Form), kertas HVS ukuran A4, folio dan lain lain. Istilah yang
dikenal pada resolusi printer disebut dpi (dot
per inch). Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci.
Semakin tinggi resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan.
Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk/tidak bagus.
Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian,
yaitu:
a)
Tray ialah tempat untuk menaruh kertas.
b)
Picker sebagai alat untuk mengambil
kertas dari tray.
c)
Tinta atau toner adalah alat pencetak
yang digunakan untuk menulis atau mencetak pada kertas. Tinta dan Toner
memiliki perbedaan pada sistem. Toner atau laser membutuhkan pemanasan,
sedangkan tinta atau inkjet tak butuh pemanasan, hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.
d)
Kabel fleksibel untuk pengiriman sinyal
dari prosesor printer ke tinta atau toner. Kabel ini tipis dan fleksibel, namun
kuat.
e)
Pada bagian belakang printer biasanya
ada Port paralel atau USB untuk penghubung ke komputer.
Jenis-jenis Printer
biasa dikelompokkan menjadi :
a. Printer
Impact
Gambar
2.3 Printer Impact
Printe
impact menggunakan print head yang berisi sejumlah jarum
metal (metal pins) yang mengenai pita tinta. Letak jarumnya berdekatan sehingga
membuat tampilan huruf relatif tidak terputus. Jumlah pin yang ada berkisar 9
hingga 24. Semakin banyak pin maka hasil cetakan akan semakin halus. Printer
yang termasuk dalam kategori printer
impact adalah: dot matrix, daisy
wheel, dan line printer.
1) Dot matrix
Gambar
2.4 Printer Dot matrix
Printer
dot matrix merupakan printer yang metode pencetakannya
menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik titik yang
saling mengubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil cetakan kurang
halus dan juga kurang bagus. Dengan menggunakan printer ini, cetakan dapat
langsung dirangkap dengan karbon. Sebab sistem pencetakannya masih menggunakan
sistem ketukan.
Menurut sejarahnya
jenis printer dot matrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam
satu huruf akan dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin
berkembang menjadi 24 pin dan tentunya dengan begitu hasil cetakan akan lebih
halus. Produsen printer jenis dot matrix yang cukup terkenal adalah Epson,
dengan produknya Epson LX-300, epson LX 800 dan lain-lain.
Pada saat head-printer
bergerak dari kiri kekanan sambil menyentuh
kertas, maka huruf yang sudah terpola dalam suatu susunan jarum akan
segera muncul. Pola huruf ini kemudian diterima oleh pita karbon yang
dibaliknya terdapat kertas, dan terjadilah pencetakan huruf demi huruf. Setiap
karakter yang terbentuk akan menimbulkan suatu pola unik yang terdiri dari
bebagai titik didalam dimensi sebuah matrix. Jenis printer dot-matrix sangatlah
bervariasi, ada yang berjenis color dan ada pula yang non-color. Untuk printer
color, digunakan pita karbon khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru,
merah dan kuning.
Cara Kerja Printer Dot
Matrix mencetak dengan cara memukul-mukulkan sekelompok pin (jarum) pada kertas
untuk menciptakan sebuah karakter yang disebut dengan metode hammer (karena
memukul-mukul seperti palu sehingga menimbulkan kebisingan). Satu karakter
biasanya terbuat dari 9 titik, tetapi sekarang ini sudah dikembangkan sampai 24
titik sehingga hasil cetakannya tidak terlalu buram lagi.
2) Daisy wheel
Gambar
2.5 Printer Daisy wheel
Daisy
Wheel Printer, yaitu impact printer yang mencetak
citra dengan kualitas tinggi karena karakter dibentuk dengan tekanan tunggal
oleh roda cetak. Hasil dari karakter yang tercetak mempunyai kualitas yang baik
sehingga printer ini digolongkan sebagai Letter
Quality printer. Printer ini mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat
dibandingkan dengan dot matrix printer. Sekarang jenis printer ini sudah jarang
diproduksi sejak diperkenalkannya printer dot-matrix dan laser yang lebih baik
dan murah.
Cara kerja printer ini
sama seperti mesin tik, relatip sangat lambat serta tidak lebih cepat dari
mesin ketik listrik. Walaupun begitu, kualitas huruf yang ditampilkan sangatlah
bagus. Dan palu langsung menghantam piringan, memaksa karakter untuk menekan
tinta, dan meninggalkan bekas tinta di kertas.
3)
Line
Printer
Gambar
2.6 Line Printer
Line
printer merupakan printer yang mempunyai kemampuan
untuk mencetak satu baris (line) dalam setiap saat. Dengan
demikian, kecepatan cetak dari line
printer ini menjadi tinggi dibanding printer lainnya. Line printer biasanya
dihubungkan dengan mini ataupun
mainframe computer. Huruf-huruf yang ada tersusun dalam sebuah drum huruf yang
mempunyai panjang selebar kertas printer. Huruf-huruf pada drum printer
ini akan berputar secara cepat untuk
kemudian menempatkan huruf pada posisinya. Kemudian huruf-huruf tersebut akan
menekan kertas, sehingga menimbulkan bekas pada kertas untuk satu baris pada
saat yang bersamaan.
Secara umum, kualitas
huruf yang dihasilkan oleh line printer tidaklah begitu istimewa apabila
dibandingkan dengan hasil dari sebuah mesin ketik. Line printer memang
digunakan bukan untuk kualitas hurufnya, tetapi yang diperlukan adalah
kecepatannya dalam hal mencetak huruf baris demi baris. Secara umum, line
printer sanggup mencetak antara 300 hingga 6.000 baris dalam satu menit (lpm)
tergantung jenis dan merk printer.
Printer ini terdiri
dari dua jenis, yaitu chain printer dan
band printer.
a.
Chain
Printer, yaitu mengunakan suatu rantai yang berisi
karakter-karakter untuk membentuk hasil cetakannya. Rantai tersebut akan
berputar secara horizontal dan setelah tepat pada posisi pencetakan, palu
pemukul akan mengetuk pola karakter di rantai melalui karbon, bentuk dari
karakter akan tercetak di kertas. Chain
printer mempunyai kecepatan yang tinggi.
b.
Band
Printer, cara operasinya sama dengan chain printer, tetapi
menggunakan pita besi (steel band)
yang berisi kumpulan pola karakter.
b. Printer Non-Impact
Printer
Non-Impact merupakan printer yang membentuk
karakter dan citra tanpa menyentuh langsung secara fisik antara mekanisme
pencetakan dan kertas. Printer ini bekerja dengan cara menyemprot kertas dengan
tinta. Kelemahan dari jenis ini adalah tidak dapat membuat sekaligus rangkap
hasil cetakan. Printer init terdiri dari: laser (menggunakan drum dan toner),
ink-jet (menyemburkan tinta) dan thermal (membakar dot ke kertas khusus).
1)
Printer
Laser Jet
Printer laser pertama
ditemukan oleh Gary Starkweather di Xerox pada 1969. Prototipenya adalah sebuah
mesin fotokopi Xerographic yang
dimodifikasi. Printer laser warna memiliki cara kerja yang lebih kompleks
karena selain memiliki lebih dari satu skema photoreceptor, juga harus tepat
alignment antar warnanya.
Gambar
2.7 Printer Laser Jet
Jenis printer laset jet merupakan jenis
printer yang metode pencetakannya dengan tinta bubuk atau yang biasa disebut
toner dengan menggunakan perangkat berupa inframerah. Selain hasil cetak yang
lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis printer dot matrix maupun ink jet,
printer laser jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasil
cetaknya pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil cetakan dengan
menggunakan mesin photo copy.
Sebenarnya cara kerja printer laser mirip dengan mesin
fotokopi, yaitu menggunakan photographic
drum. Proses pencetakkannya dilakukan dengan memfokuskan gambar yang akan
dicetak titik pertitik yang dilakukan oleh semi conductor laser. Secara umum printer ini hanya mampu mencetak
dengan dua warna (hitam dan putih), tetapi pada jenis tertentu telah dilengkapi
dengan tinta warna sehingga mampu mencetak dengan full color.
2)
Printer
Ink-Jet
Gambar
2.8 Printer Ink-Jet
Printer ini pertama
kali dikembangkan secara ekstensif sejak 1950. Dan printer ink-jet yang dapat
memproduksi citra dari komputer baru dikembangkan pada 1970. Jenis printer ini
dikuasai oleh Epson, Hewlett-Packard, dan Canon.
Ink-jet printer adalah alat cetak yang sudah
menggunakan tinta untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna
cukup bagus. Kecepatan mencetak jumlah halaman pada printer Inkjet tidak sama,
tergantung pada jenis merk printer tersebut, tetapi pada ink-jet printer, hasil
cetakan lebih lama keringnya jika dibandingkan dengan laser printer.
Proses pencetakkannya
menggunakan semprotan tinta (dimana proses penyemprotannya diatur oleh
komputer) ke media cetak guna menghasilkan karakter ataupun gambar yang
sesuai, karena menggunakan teknik
semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara/berisik.
Karena menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot per inci),
maka hasil cetakan printer jenis ini biasanya lebih bagus.
Printer jenis Ink-jet
menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara menyemprotkan titik-titik
kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil.
Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP
dengan menggunakan panas. Panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung
tinta sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang
ditentukan dan tercetak pada kertas.
Karena menggunakan
tinta cair, hasil cetaknya harus menunggu beberapa detik agar bisa kering. Pada
printer ink-jet penempatan dan pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan
teknik infus, yaitu dengan menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar
printer dan disambung dengan selang kecil untuk dihubungkan pada bagian
pencetak di mesin printer.
3)
Printer
Thermal
Gambar
2.9 Printer Thermal
Printer
Thermal merupakan non-impact printer yang menggunakan panas
untuk menghasilkan citra pada kertas khusus. Karakter dibentuk oleh unsur-unsur
yang dipanaskan yang ditempatkan dengan kertas yang sensitif dengan panas
khusus yang membentuk titik hitam ketika unsur-unsur menjangkau temperatur.
Printer thermal berkenaan dengan panas secara meluas dan menggunakan tenaga
baterai seperti kalkulator. Printer dan kertasnya tergolong mahal, sehingga
jarang digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan jumlah keluaran yang banyak.
Cara Kerja Printer Thermal menggunakan pin yang
dipanaskan secara elektronis. Kemudian pin tersebut dilewatkan pada jenis media
yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk gambar atau tulisan.
Perbedaan
Printer Laser, Inkjet dan Thermal
Jenis
Printer
|
Keuntungan
|
Kelemahan
|
Kecepatan
|
Laser
|
|
4-25 halaman/menit
|
|
Inkjet
|
1.
Tidak berisik
2.
Dapat mencetak teks dan grafik
3.
Relatif lebih murah
4.
Cepat
|
|
1-4 Halaman/menit
|
Thermal
|
1.
Tak berisik
2.
Kualitas warna sangat tinggi
|
|
4-5 Halaman/menit
|
4)
Printer
Multifungsi
Gambar
2.10 Printer Multifungsi
Printer multifungsi
merupakan printer yang memiliki fungsi tambahan seperti sebagai mesin fotocopy,
scanner dan mesin fax. Keuntungannya dapat menghemat biaya. Kelemahannya bila
rusak maka fungsi tambahan sering ikut mengalami kerusakan.
5)
Printer Digital
Gambar
2.11 Printer Digital
Printer digital adalah
jenis mesin cetak terbaru yang mempunyai banyak kegunaan. Bisa dipakai untuk
sablon, kain, syal, tekstil dan lain sebagainya. Salah satu contoh printer
digital adalah printer kain spanduk digital. Mesin cetak ini di Indonesia
sendiri beberapa tahun terakhir ini keberadaannya masih kalah banyak dengan
mesin cetak digital ukuran besar yang menggunakan bahan – bahan glossy paper,
vinyl flexi, dan sebagainya.
Di waktu yang akan
datang, mesin printer kain/printer textil ukuran lebar ini kemungkinan juga
akan menjadi alternatif baru untuk pengerjaan cetak diatas kain selain
pencetakan yang biasa dilakukan oleh sablon tangan atau sablon manual. Proses
cetak menggunakan wide format digital printing textile ini jauh lebih cepat
dengan harga cetak yang bersaing.
3.
Plotter
Plotter adalah Printer
grafis yang menggambar dengan menggunakan pena-pena tinta, plotter juga
merupakan perangkat output pertama yang mampu mencetak gambar berukuran gambar
sebesar gambar arsitektur dan engineering. Plotter merupakan sebuah mesin yang
secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan.
Berdasarkan prinsip
kerjanya, jenis plotter dapat berupa:
a.
Plotter
pena
Gambar 2.12 Plotter pena
Pada prinsipnya plotter
pena memiliki satu pena atau sejumlah pena berwarna-warni untuk menggambar pada
kertas atau plastik transparan. Plotter pena tidak membuat keluaran berbentuk
pola titik-titik., tetapi keluaran dalam bentuk garis kontinyu
b.
Plotter
elektrostatis
Gambar 2.13 Plotter elektrostatis
Pada plotter
elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja, kemudian
dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin foto kopi, yaitu dengan memberi
tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan menarik tinta
untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan pemanasan. Kualitas
jenis plotter ini tidak sebagus plotter pena, tetapi kecepatannya lebih tinggi.
c. Plotter thermal. .
Gambar
2.14 Plotter thermal.
Plotter thermal
menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis. Kemudian pin tersebut
dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk
gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada kertas maupun pada
film buram.
Dalam perkembangannya
ada jenis plotter lain, yaitu:
a. Plotter
pemotong
Gambar
2.15 Plotter pemotong
Plotter jenis ini dapat
sekaligus memotong bahan vinyl, karet, gabus, kulit, dan lain-lain. Contoh
pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri pakaian, untuk memotong
pola atau bahan sekaligus.
b. Plotter
format lebar
Gambar
2.16 Plotter format lebar
Plotter
format lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini
dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar. Teknologi yang
digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.
4.
Computer
Output Microfilm (COM)
COM adalah piranti yang
dapat menghasilkan gambar dalam gulungan mikrofilm atau pada microfiche yang
berisi banyak halaman dalam setiap lembar. Mikrofilm adalah hasil reproduksi
dalam bentuk gulungan film yang kecil dengan ukuran lembaran film 16 mm dan
panjang 100 feets. Untuk film yang berukuran 35 mm dan panjang 200 feets,
digulung dalam sel plastik.
Mikrofilm merupakan
kopi dari halaman-halaman buku, manuskrip dan sebagainya yang melalui proses
fotografi dimana bayangan kecil yang ada pada frame tersebut merupakan duplikat
dari bagian aslinya. Mikrofilm masih merupakan pilihan yang popular, karena
bisa menampung sejumlah besar informasi yang dapat disimpan dalam ruang yang
sangat kecil, dan membutuhkan biaya yang rendah.
Bentuk-bentuk microfilm
terdiri dari:
a.
Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan
kamera yang telah diproses untuk suatu benda. Film tersebut memuat bahan-bahan
informasi yang terbentuk secara ringkas dimana informasi diletakkan secara
berderet dan mempunyai jarak tertentu.
b.
Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari
salah satu bagian gulungan yang diberi bingkai dan sampul yang terbuat dari
polyester plastik.
5. Speaker
Gambar 2.17 Speaker
Speaker
adalah alat keluaran yang menghasilkan output dalam bentuk suara. Fungsi
speaker pada komputer sama dengan fungsi speaker pada perangkat audio sistem.
Perbedaannya secara garis besar hanyalah pada ukurannya. Speaker pada komputer
dibuat seefisien mungkin agar tidak terlalu memerlukan banyak tempat, namun terkadang
pengguna menghubungkan output sound
dengan perangkat speaker lainnya
untuk menambah kepuasan.
Cara kerja speaker ketika suara yang terdengar dari
sound card, data digital suara yang
berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini diproses
oleh DSP (Digital Signal Processing:
pengolah signal digital) bekerja sama dengan DAC (Digital Analog Conventer: konversi digital ke analog) mengubah sinyal
digital menjadi sinyal analog setelah itu dikeluarkan melalui speaker.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Piranti Output
atau Perangkat Keluaran Peralatan berfungsi untuk
mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU
kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan
untuk penyimpanan data hasil proses. Hasil pemrosesan tersebut dapat
digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan, image, suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form). Peralatan output dapat berupa:
a.
Hard-copy
device, Yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras atau memberikan
keluaran berupa bahan cetakan Contoh: printer,
plotter, dan alat mikrofilm.
b.
Soft-copy device, aitu alat yang digunakan untuk menampilkan
tulisan dan image pada media lunak yang
berupa sinyal elektronik video display
(monitor), flat panel, dan speaker.
c.
Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam
simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape. Media magnetic
merupakan media ketiga yang bisa digunakan untuk menampung output komputer. Output yang ada akan disajikan dalam bentuk guratan-guratan magnetic yang bisa digunakan untuk
menyimpan secara langsung hasil pemrosesan. Alat ini berfungsi ganda, sebagai
alat output dan juga sebagai alat input. Drive device yang menggunakan media magnetic disk adalah disk
drive, dan menggunakan media magnetic
tape adalah tape drive.
2.
Perangkat Keras
Pada Output Device atau Piranti
Keluaran terdiri dari monitor (terbagi menjadi monitor CRT dan LCD), printer
(yang terbagi menjadi impact printer
dan non impact printer), Plotter (berdasarkan terdiri dari plotter pena, plotter elektrostatis, dan plotter
thermal, Berdasarkan perkembangannya teerbagi menjadi plotter pemotong, dan plotter
format lebar), Computer Output Mirofilm, dan speaker.
DAFTAR RUJUKAN
Dela.2014.Pengertian, Fungsi, dan
jenis-Jenis Plotter.[Online]
http://asneba.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis_25.html.diakses pada
Juma’at 18 Maret 2016
Nurdin,Muh Ihsan.2012.Piranti
Output.[Online]
http://ihsannurdin94.blogspot.co.id/p/piranti-output.html, diakses pada
Jum’at, 18 Maret 2016
Priska,Ganki.2013.Printer.[Online]
https://infotechkomputer.wordpress.com/2012/10/07/printer/,
diakses pada Jum’at, 18 Maret 2016
Resmayawanti,iis.2013.Mengenal Plotter
dan Jenisnya.[Online]
http://iisresmayawanti.blogspot.co.id/2013/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html, diakses pada
Jum’at, 18 Maret 2016
Rhezanime.2012.Pengertian dan Jenis
Piranti keluaran.[Online]
Wiharto,niko rahmadi.2014.Pengertian,
Kelebihan, dan Kekurangan printer Dot Matrix.[Online]
http://www.pintarkomputer.com/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan-ptinter-dot-mtrix/. Diakses pada
Jumat, 18 Maret 2016
…,2012.Daisy Wheel, Dot Matrix, Inkjet
Printers dan Laser Printers.[Online]
http://www.engineersgarage.com/articles/printers-types-working, diakses pada
Jumat, 18 Maret 2016
….tanpa tahun.Full Solvent Digital
Printing.[Online]
http://www.stikers.co.uk/digital_print.html, diakses pada
Jum’at 18 Maret 2016
0 komentar:
Posting Komentar