BAB I
PENALARAN MATEMATIKA
Berasal dari
bahasa yunani “LOGOS” yang berarti kata, ucapan, atau alasan. Logika adalah metode atau teknik yang diciptakan untuk
meneliti ketepatan penalaran. Logika
mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penalaran kesimpulan yang
absah. Ilmu ini pertama kali dikembangkan sekitar 300 SM oleh ARISTOTELES dan
dikenal sebagai logika tradisioanal atau logika klasik. Dua ribu tahun kemudian
dikembangkan logika modern oleh GEORGE BOOLE dan DE MORGAN yang disebut dengan
Logika Simbolik karena menggunakan simbol-simbol logika secara intensif.
Logika adalah ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar. Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan bahasa Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol.
Keuntungan
atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna tunggal, dan
universal/dapat dipakai dimana-mana.
B. KALIMAT
PERNYATAAN
Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut aturan bahasa yang
mengandung arti. Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau
salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.
Pernyataan
atau sering diistilahkan dengan kalimat deklaratif merupakan kalimat yang dapat
ditentukan nilai dan kebenarannya, yaitu bernilai benar atau salah tetapi tidak
bernilai benar dan salah sekaligus. Ada dua cara untuk menentukan nilai kebenaran suatu
pernyataan, yaitu sebagai berikut. Pertama,
menentukan nilai pernyataan dengan cara empiris. Cara empiris merupakan nilai
kebenaran kenyataan atau fakta pada saat tertentu dan ditempat tertentu.
Misalnya, tadi pagi terjadi kecelakaan di depan porles Simak-Simak. Kedua, menentukan nilai kebenaran
dengan cara nonempiris. Cara nonempiris merupakan nilai kebenaran yang bersifat
mutlak. Misalnya dalam satu minggu ada tujuh
hari.
Contoh
1 (Pernyataan yang benar) :
a. Ki Hajar Dewantoro adalah menteri pendidikan pertama
b. Jika
x = 5, maka 2x = 10
c. 0 adalah bilangan
cacah
Contoh
2 (Pernyataan yang salah) :
a. Kelereng berbentuk segitiga
b. 1 – 4 = 3
Contoh 3 (Bukan
pernyataan) :
a. x
+ 3 = 0
b.
Ambilkan sapu itu!
Soal
Latihan
1. Tulislah
masing-masing tiga buah contoh
a. Penyataan yang benar
b. Pernyataan yang salah
c. Bukan pernyataan
2. Tentukan
kalimat Pernyataan yang bernilai Benar (B)
dan Salah (S)!
a. Ibu kota Indonesia adalah Jakarta
b. Ada 24 jam dalam sehari
c. 81 habis dibagi 8
d. Bunga
anggrek berwarna putih
e. Presiden RI ketiga adalah Megawati
C.
KALIMAT
TERBUKA
Pengertian
Kalimat Terbuka adalah kalimat yang mengandung variabel. Dalam matematika yang
dimaksud dengan kalimat terbuka adalah kalimat yang belum mempunyai nilai
kebenaran. Dalam kehidupan sehari-hari kalimat terbuka biasanya berbentuk
kalimat tanya atau kalimat perintah. Sedangkan dalam matematika kalimat terbuka
berbentuk persamaan atau pertidaksamaan.
Definisi : Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung variabel,
dan jika variabel tersebut diganti konstanta dari semesta yang sesuai maka
kalimat itu akan menjadi kalimat yang bernilai benar saja atau bernilai
salah saja (pernyataan).
Beberapa istilah yang perlu
diketahui.
1. Variabel
Huruf x disebut variable. Sebuah
variable mewakili sembarang anggota dalam semesta pembicaraan ( himpunan
pengganti ).
Misalkan himpunan pengganti
dari x2 – 5x + 4 = 0 adalah:
{ 1 , 2 , 5 } maka :
x = 1 => 12 –
5.1 + 4 = 0 ( benar )
x = 2 => 22 –
5.2 + 4 = 0 ( salah )
x = 5 => 52 –
5.5 + 4 = 0 ( salah )
Pengganti variable yang menyebabkan
kalimat terbuka bernilai benar disebut penyelesaian, dan himpunan semua
penyelesaian itu disebut himpunan penyelesaian.
Pada contoh diatas HP = { 1 }
2. Konstanta
Pada kalimat ”x2
– 5x + 4 = 0 ”, bilangan-bilangan 1 , – 5 , 4 dan 0 disebut konstanta. Suatu konstanta
hanya mewakili anggota tertentu dalam semesta pembicaraan.
Contoh Kalimat Terbuka
Contoh 1 :
Diketahui 7x + 4 = 18. Tentukan nilai kebenarannya
Penyelesaian : 7x + 4 = 18
Untuk
x = 2 maka :
ð 7.2 + 4 = 18
ð 14 + 4 =18
Jadi
untuk x= 2 bernilai benar
Contoh 2 : Diketahui kalimat terbuka x2
– 3x – 18 ≤ 0. Tentukan
nilai
kebenaran untuk x = 5 dan tentukan nilai kebenaran
untuk x = – 4.
Penyelesaian:
Kalimat terbuka: x2 – 3x
– 18 ≤ 0.
Untuk x = 5 maka:
=> x2
– 3x – 18 ≤ 0
=> 52 – 3.5 – 18 ≤ 0
=> 25 – 15 – 18 ≤ 0
=> –8 ≤ 0
Jadi untuk x = 5 bernilai benar.
Untuk x = – 4 maka:
=> x2
– 3x – 18 ≤ 0
=> (– 4)2 – 3.(– 4) –
18 ≤ 0
=> 16 + 12 - 18 ≤ 0
=> 10 ≤ 0
Jadi untuk x = – 4 bernilai salah.
Soal Latihan
1.
Diketahui x3 + 3x2 – 2x – 4 ≤ 0. Tentukan nilai kebenaran untuk x = 5 dan tentukan nilai kebenaran untuk x =
4.
2.
Diketahui 15x - 9
= 20.
Tentukan nilai kebenarannya
D. INGKARAN ATAU NEGASI
Ingkaran atau Negasi adalah suatu pernyataan
yang diperoleh dari suatu pernyataan sebelumnya dan mempunyai nilai kebenaran yang berlawanan dengan pernyataan sebelumnya. Ingkaran digunakan untuk menyangkal suatu pernyataan.
Beberapa negasi suatu pernyataan dapat dilihat pada
table berikut
Tabel Nilai Kebenaran Negasi atau ingkaran
P
|
~p
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Apabila p adalah suatu pernyataan yang bernilai benar maka ingkarannya bernilai salah. Apabila p adalah suatu pernyataaan
yang bernilai salah maka ingkarannya bernilai benar. Ingkaran p ditulis dengan ~p, dibaca “ingkaran p” atau
“negasi p” atau “bukan / tidak p”
Cara
menentukan ingkaran dari suatu pernyataan adalah dengan menambah kata:
·
Tidak benar bahwa….
·
Tidak…
·
Bukan….
Contoh 1 : Jika pernyataan p: Jakarta ibu kota
Indonesia (B)
~p
: Jakarta Bukan ibu kota Indonesia (S)
Atau ~p :Tidak benar bahwa
Jakarta ibu kota
Indonesia (S)
Contoh 2 : Jika pernyataan p :
17 adalah angka bilangan prima (B)
~p : 17 bukan bilangan
prima (S)
Atau
~p :
Tidak benar bahwa
17 adalah angka bilangan prima (S)
Latihan
Soal
1. Tentukan Ingkaran atau negasi dari:
a. Harga
BBM naik
b. Bangau adalah burung
c. 2 + 2
= 5
2. Tentukan negasi dari setiap kalimat berikut:
a. Semua kerbauku mandi disungai
b. Beberapa kambingku ada dipadang rumput
c. Hanya seekor itikku belum masuk kandang
E.
KONJUNGSI
KONJUNGSI : Konjungsi adalah kalimat majemuk yang
terdiri dari dua pernyataan misalnya p
dan q yang digabungkan dengan kata
hubungkan dengan kata hubung logika “dan” dinotasikan “p^q”.
Pernyataan
konjungsi “p^q” akan bernilai benar bila kedua-duanya benar nilai kebenaran dari konjungsi dapat ditanyakan, dengan tabel
kebenaran
di bawah ini :
p
|
q
|
p ᴧ q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Contoh 1 : p : Amira cantik
q : Amira pandai
maka p ᴧ q : Amira cantik dan pandai
Contoh 2 : p :
2 + 3 > 5 (S)
q
: 5 - 2 = 3 (B)
maka p ᴧ q : 2 + 3 > 5 dan 5 - 2 = 3 (S)
Soal Latihan:
1.
Buatlah
bentuk konjungsi dari p dan q, serta tentukan nilai
kebenarannya!
a. p:7 adalah bilangan prima
q:7 adalah bilangan ganjil
b. p:
-2 + 3 = 1
q: 6 – 4 < 2
c.
p : 3 > -7
q : 3 < 5
q : 3 < 5
2.
Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan
berikut!
a. 3x - 2x = x dan 3 adalah bilangan prima
b. 2 + 5 = 7 dan 7 adalah bilangan genap
NEGASI SUATU KONJUNGSI
~(p
˄ q) = ~p ˅ ~q
|
Sebagaimana
ditunjukkan tabel kebenaran berikut:
p
|
Q
|
~
p
|
~
q
|
p ˄ q
|
~
(p ˄ q)
|
~p ˅ ~q
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
Contoh 1 : Tentukan
ingkaran dari pernyataan konjungsi berikut:
3
adalah bilangan prima dan 3 adalah bilangan ganjil.
penyelesaian : p = 3 adalah bilangan prima
q = 3 adalah bilangan ganjil
Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :
~p = 3 bukan bilangan prima
~q = 3 bukan bilangan ganjil
penyelesaian : p = 3 adalah bilangan prima
q = 3 adalah bilangan ganjil
Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :
~p = 3 bukan bilangan prima
~q = 3 bukan bilangan ganjil
Maka ingkaran dari konjungsi 3 adalah bilangan prima dan 3 adalah bilangan ganjil = 3 bukan bilangan
prima atau 3 bukan bilangan ganjil.
Contoh
2 : Tentukan
ingkaran dari pernyataan konjungsi berikut:
Budi berhidung mancung dan berambut lurus.
penyelesaian
: p = Budi berhidung mancung
q = Budi berambut lurus
Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :
~p = Budi tidak berhidung mancung
~q = Budi tidak berambut lurus
q = Budi berambut lurus
Ingkaran dari konjungsi p dan q adalah :
~p = Budi tidak berhidung mancung
~q = Budi tidak berambut lurus
Maka
ingkaran konjungsi : Budi berhidung mancung dan berambut lurus = Budi
tidak berhidung mancung atau tidak berambut lurus.
Soal Latihan :
1.
Tentukan
ingkaran dari pernyataan 17 merupakan bilangan prima dan 10 merupakan bilangan
genap ?
2.
Tentukan
ingkaran dari: Persegi panjang memiliki 4 sudut siku-siku dan persegi memiliki
4 sudut yang sama besar?
F.
DISJUNGSI
Disjungsi adalah pernyataan majemuk
yang menggunakan kata gabung “ATAU”
yang disimbolkan dengan
“v” . disjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan “p v q” yang dibaca “p atau q” .
Disjungsi “p atau q” benilai salah ,jika p dan q keduanya salah . dalam kondisi yang lainnya disjungsi “p v q” bernilai benar
.
Tabel kebenaran disjungsi
:
p
|
q
|
p v q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
Contoh 1: Diketahui p :
Harga BBM naik (B)
q
: Ongkos naik (B)
Nyatakan bentuk logika berikut dalam kalimat !
Penyelesaian: p
v q : Harga BBM naik atau ongkos naik (B)
Contoh 2 : Diketahui p : Harimau merupakan hewan
herbivora (S)
q : Sapi merupakan pemakan rumput
(B)
Penyelesaian: p v q :
Harimau merupakan hewan karnivora atau sapi merupakan
pemakan rumput (B)
Soal Latihan :
1.
Tentukan
nilai kebenaran dari pernyataan berikut :
a.
7
adalah bilangan ganjil atau 24 : 3 = 8
b.
3
x 2 = 5 atau 3 x 5 = 15
2.
Diketahui
p : Mahasiswa berdemonstrasi
q : Lalu
lintas macet
tentukan kalimat
disjungsi dari pernyataan diatas!
NEGASI
DISJUNGSI
Jika diketahui pernyataan disjungsi p atau q :
P
v q ,ingkarannya ~ (p v q) = ~p ^ ~q
Tabel kebenarannya adalah sebagai berikut :
P
|
q
|
~p
|
~q
|
p v q
|
~(p v q)
|
~p ^~q
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
s
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
Contoh 1 : Tentukan
pernyataan negasi disjungsi berikut :
p : Deo rajin belajar
q : Deo rajin berolahraga
penyelesaian : Deo tidak rajin belajar dan tidak rajin berolahraga .
Contoh 2 : Tentukan pernyataan
negasi disjungsi berikut :
p : Matahari terbit dari timur (B)
q
: bulan terlihat disiang hari (S)
Penyelesaian : Matahari tidak terbit dari timur dan bulan
tidak terlihat
disiang hari (S)
Soal latihan
:
1. Tentukan negasi dari pernyataan : persegi memiliki 4
sumbu simetris atau persegi mempunyai 4 titik sudut
2. Tentukan negasi dari pernyataan : Belah ketupat memiliki
2 diagonal yang sama atau segitiga sama sisi memiliki 3 sisi yang sama besar
Misalkan ada 2 pernyataan p dan q, untuk
menunjukkan atau membuktikan bahwa jika p bernilai benar akan menjadikan q
bernilai benar juga, diletakkan kata “JIKA” sebelum pernyataan pertama lalu
diletakkan kata “MAKA” sebelum pernyataan kedua sehingga didapatkan suatu
pernyataan majemuk yang disebut dengan “IMPLIKASI / PERNYATAAN BERSYARAT / KONDISIONAL / HYPOTHETICAL dengan notasi "=>".
Notasi tersebut dapat
dibaca:
1. Jika
p maka q
2. q
jika p
3. p
adalah syarat cukup untuk q
4. q
adalah syarat perlu untuk p
Nilai kebenaran dari implikasi dinyatakan dengan tabel kebenaran
dibawah ini :
Berdasarkan tabel diatas, Nilai kebenaran suatu implikasi tergantung
pada nilai kebenaran dari pernyataan “p” dan pernyataan “q”. Implikasi bernilai
salah apabila pernyataan tunggal (p) bernilai benar dan pernyataan (q) bernilai
salah. Pada implikasi “p => q”, pernyataan tunggal (p) disebut
pendahulu/sebab (anteseden) dan pernyataan (q) disebut pengikut
(consequent). Nama lain p disebut hipotesis dan q disebut konklusi
(kesimpulan).
Contoh
1 : Diketahui p : 3 + 5 = 6 (S)
q : Thailand
ada di benua Afrika (S)
p => q : jika 3 + 5 = 6 maka Thailand ada di
benua Afrika (B)
Contoh 2 : Diketahui p
: 3 x 9 = 27 (B)
q :
lebah menghasilkan gula (S)
p => q : jika 3 + 5 = 6 maka
Thailand ada di benua Afrika (S)
Soal Latihan :
1.
Tentukan
nilai kebenaran dari pernyataan berikut :
a.
Jika
batu adalah bagian dari makhluk hidup maka air merupakan gas
b.
Jika
mobil beroda empat maka kereta api berhenti di terminal
2.
Diketahui
p
: suhu
mencapai 80°C
q : udara terasa panas
tentukan implikasi dari pernyataan
diatas!
NEGASI SUATU IMPLIKASI
Perhatikan implikasi berikut ini :
JIKA Rano bekerja
MAKA Rano mendapat gaji.
Pernyataan diatas berasal dari
pernyataan p dan q
P: Rano bekerja
q: Rano mendapat gaji
negasi yang tepat
dari implikasi diatas adalah “Rano bekerja DAN Rano tidak mendapat gaji.”
Atau “Rano bekerja TAPI Rano tidak mendapat gaji.”
Contoh 1 : Tentukan negasi Implikasi dari pernyataan
dibawah ini!
JIKA segitiga
sama sisi MAKA besar jumlah ketiga sudutnya
adalah 180 derajat.”
Penyelesaian :
“Segitiga sama sisi TETAPI besar jumlah ketiga sudutnya adalah tidak
180 derajat.
atau
“Segitiga sama sisi
DAN besar jumlah ketiga sudutnya
adalah tidak 180 derajat.
Jadi,
negasi dari p => q adalah p ^ ~q
Contoh
2 : Tuliskan
negasi dari implikasi berikut ini!
a. Jika harga beras tidak naik maka harga gula naik
b. Jika saya puasa maka saya lapar
c. Jika Ibu pergi belanja maka Andin akan memasak
Penyelesaian
: Negasi dari implikasi itu adalah:
a. Harga beras tidak naik dan harga gula tidak naik
b. Saya puasa dan saya tidak lapar
c. Ibu pergi belanja dan Andin tidak akan memasak
Untuk menentukan negasi dari suatu implikasi perhatikan kebenaranTabel berikut ini:
Tampak pada Tabel bahwa urutan nilai kebenaran dari “~ (p => q)” sama dengan urutan nilai
kebenaran dari “p ^ ~q”. Hal ini dapat dikatakan negasi dari suatu
Implikasi adalah suatu konjungsi dari pendahulu dan negasi pengikut implikasi
itu.
(p => q) = p Λ ~q
Soal
Latihan :
1.
Tentukan
negasi dari implikasi berikut:
“Jika Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta Maka
Ibukota negara Malaysia adalah Kuala
Lumpur”
2.
Tentukan
negasi dari implikasi berikut:
“Jika
40 merupakan bilangan genap Maka 2 x 2 = 4”
H.
BIIMPLIKASI
Biimplikasi ialah suatu pernyataan majemuk yang berbentuk ”p jika dan hanya jika
q” yang berarti “jika p maka q dan jika q maka p”.
Pernyataan “p jika dan hanya jika q” dilambangkan dengan “p⇔q”. Pernyataan biimplikasi
“p⇔q” bernilai benar jika p dan q mempunyai nilai kebenaran
yang sama (semua benar atau semua salah),
sedangkan jika nilai kebenaran
p dan q tidak sama maka p ⇔ q merupakan pernyataan yang salah.
Berikut merupakan Tabel kebenaran dari pernyataan biimplikasi.
Contoh 1:
1.
Perhatikan pernyataan berikut ini :
Diketahui : p : Cicak mempunyai sayap (S)
q : Cicak bisa
terbang (S)
Tentukan nilai kebenaran biimplikasi dari pernyataan diatas!
Penyelesaian :
p⇔q = Cicak mempunyai sayap jika dan hanya jika Cicak bisa
terbang (B)
Contoh 2:
2. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut:
Diketahui
: p : 3 x 3= 6 (S)
q : 2 adalah bilangan
prima (B)
Tentukan nilai kebenaran biimplikasi dari pernyataan diatas!
Penyelesaian :
p⇔q = 3 x 3=6 jika dan hanya jika 2 adalah bilangan prima (S).
Soal Latihan
1.
Perhatikan
pernyataan berikut ini :
p : Sapi adalah hewan karnivora
q : kucing merupakan hewan amfibi
Tentukan kalimat biimplikasi dari pernyataan diatas!
2.
Tentukan
nilai kebenaran biimplikasi berikut ini :
2+ 2 = 4 jika dan hanya jika 4 adalah bilangan ganjil.
Negasi Dari Suatu
Biimplikasi
Perhatikan contoh biimplikasi berikut
ini “7 merupakan suatu bilangan prima jika dan hanya jika 7 membagi habis 42”.
Biimplikasi ini bernilai B karena dua pernyataan tunggalnya masing-masing
bernilai B. Apabila masing-masing pernyataan tunggal tersebut dinegasikan dan
dibentuk biimplikasi baru, yaitu “7 bukan merupakan suatu bilangan prima jika
dan hanya jika 7 tidak membagi habis 42” maka biimplikasi baru ini bernilai B
pula. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biimplikasi baru ini bukan negasi dari
biimplikasi semula.
Jika
biimplikasi semula dinyatakan sebagai “p ⇔
q” maka “~ (p ⇔ q)” bukan “~p ⇔ ~q”
Apakah negasi dari “p ⇔ q” ?
Biimplikasi “p ⇔ q” adalah
singkatan dari “(p => q)
Λ (q => p)”
maka
~ (p ⇔ q) = ~ [(p =>
q)
Λ (q => p)]
=
~ (p => q)
V (q
=> p) (negasi konjungsi)
=
(p
Λ ~q) V (q Λ ~p) (negasi implikasi)
Negasi p ⇔
q
= (p ˄ ~q)
V (q ˄ ~p)
|
Untuk meyakinkan kebenaran dan penjabaran di atas
kita periksa dengan tabel nilai kebenaran berikut ini
p
|
Q
|
~p
|
~q
|
p⇔q
|
~(
p⇔q
)
|
(p
˄ ~q)
|
(q
˄ ~p)
|
(p
˄ ~q) V (q ˄~p)
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Tampak pada Tabel bahwa urutan nilai kebenaran dari
~(p ⇔ q) sama dengan urutan nilai kebenaran dari (p
Λ ~q) V (q Λ ~p)
Contoh 1: Tuliskan negasi dari Biimplikasi berikut:
7 merupakan suatu
bilangan prima jika dan hanya
jika 7 membagi habis 42 .
Penyelesaian : 7
merupakan suatu bilangan prima dan 7 tidak membagi habis 42, atau
7
membagi habis 42 dan 7 bukan merupakan suatu bilangan prima.
Contoh 2 : Tuliskan negasi
dari Biimplikasi berikut :
Semarang Ibu Kota RI
jika dan hanya jika Yogyakarta terletak di provinsi
Jawa Tengah
Penyelesaian : Semarang
Ibu Kota RI dan Yogyakarta tidak terletak di
provinsi Jawa Tengah,
atau Yogyakarta terletak di
provinsi Jawa Tengah
dan Semarang bukan Ibu Kota RI
Soal Latihan :
1.
Tentukan
negasi biimplikasi dari kalimat berikut !
Jakarta adalah Ibukota Singapura jika dan hanya jika
Singapura adalah anggota ASEAN.
2.
Tentukan
negasi biimplikasi dari kalimat berikut !
4 adalah
faktor dari 2 jika dan hanya jika 2 adalah bilangan genap.
I.
INVERS
, KONVERS , DAN KONTRAPOSISI
Invers
Invers adalah
pernyataan majemuk berbentuk ~p ⇒ ~q
Contoh : pernyataan
: jika saya telat maka saya dihukum
Konvers
Konvers adalah
pernyataan majemuk berbentuk q ⇒ p
Konvers : jika saya
dihukum maka saya telat
Kontraposisi
Kontraposisi adalah
pernyataan majemuk berbentuk ~q ⇒ ~p
Kontraposisi : jika
saya dihukum maka saya tidak telat
Contoh 1:
1. “Jika hati tenang maka kita senang.”
Konvers :
Jika kita senang maka hati tenang.
Invers : jika hati tidak tenang maka kita tidak senang
Kontraposisi : Jika
kita tidak senang maka hati tidak tenang.
Contoh
2:
1.
Jika planet Jupiter merupakan planet terbesar maka planet Saturnus mempunyai cincin”
Konvers : Jika planet Saturnus
mempunyai cincin maka planet Jupiter merupakan planet terbesar.
Invers : Jika planet jupiter tidak
planet terbesar maka planet Saturnus
tidak memiliki cincin
Kontraposisi : Jika
planet Saturnus tidak mempunyai cincin maka planet Jupiter tidak planet terbesar
Soal Latihan
1.
Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari kalimat berikut!
Jika hujan
turun maka air sungai meluap
2.
Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari kalimat berikut!
Jika lampu mati
maka saya tidak dapat belajar
J.
PENARIKAN
KESIMPULAN
Kesimpulan
adalah intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan mengenai hubungan hasil
eksperimen dengan hipotesis, termasuk juga alasan-alasan yang menyebabkan hasil
eksperimen hasil eksperimen berbeda dengan hipotesis. Jika perlu kesimpulannya
dapat diakhiri dengan memberikan masukan-masukan untuk pengujian selanjutnya.
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti
semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian
tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang
telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek
penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan
meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan.
Penyusunan bab
tentang kesimpulan ditujukan untuk memberi ringkasan tentang:
O Apa
yang telah dipelajari (biasanya di bagian awal kesimpulan)
O Apa saja yang masih harus dipelajari (arah
penelitian berikutnya)
O Hasil yang diperoleh dalam penelitian
(evaluasi)
O Manfaat, kelebihan, dan aplikasi temuan
penelitian (evaluasi)
O Rekomendasi
Kesimpulan
seharusnya ringkas saja. Sebagai gambaran, pada banyak publikasi hasil
penelitian bagian kesimpulan mencakup hingga 2,5% dari keseluruhan
laporan.Kesimpulan yang terlalu panjang seringkali disebabkan memuat rincian
yang tidak perlu.
Ada 3
kaidah penarikan kesimpulan:
1.
MODUS
PONENS
premis 1 : p →q
premis 2 : p
( modus
ponens)
__________________
Kesimpulan: q
Contoh Soal:
premis 1 : Jika ibu datang maka adik
akan senang
premis 2 : Ibu datang
__________________
Kesimpulan: Adik senang
2. MODUS TOLLENS
premis 1 : p →q
premis 2 : ~q
( modus
tollens)
__________________
Kesimpulan: ~p
Contoh Soal:
premis 1 : Jika hari hujan, maka ibu
memakai payung
premis 2 : Ibu tidak memakai payung
___________________
Kesimpulan : Hari tidak hujan
3. SILOGISME
premis 1 : p→q
premis 2 :
q → r (
silogisme)
_________________
Kesimpulan: p →r
Contoh Soal:
Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka
harga bahan pokok
naik.
Premis 2 : Jika harga bahan pokok
naik maka semua orang
tidak senang.
Kesimpulan: Jika harga BBM
naik, maka semua orang tidak
senang.
Soal Latihan
1.
Dari
argumentasi berikut : Jika ibu tidak pergi, maka adik senang. Jika adik senang,
maka dia tersenyum. Kesimpulan yang sah adalah ....
2.
Diketahui
pernyataan :
1. Jika hari panas, maka Ani memakai topi
2. Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung
3. Ani tidak memakai payung
Kesimpulan yang sah adalah ...
1. Jika hari panas, maka Ani memakai topi
2. Ani tidak memakai topi atau ia memakai payung
3. Ani tidak memakai payung
Kesimpulan yang sah adalah ...
0 komentar:
Posting Komentar