Rabu, 08 Juni 2016

Globalisasi Komunikasi dan IPTEK serta Implikasinya dalam Pendidikan Karakter Bangsa

Diposting oleh Unknown di 22.38



        
         
MAKALAH
GLOBALISASI KOMUNIKASI DAN IPTEK SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perspektik Global yang Dibina oleh Bapak Prof. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M.Pd dan
Bapak Fajar Surya Hutama, S. Pd, M. Pd




Oleh :
Kelompok 14 / Kelas A

Fillaili Ahadia Maghfirotin           150210204050
Restu Ryan Wicaksono                 150210205078
Mimin Dwi Jayanti                       150210204089




PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Globalisasi Komunikasi dan IPTEK serta Implikasinya dalam Pendidikan Karakter Bangsadengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya, dan juga kami berterima kasih pada Bapak Prof. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M.Pd dan Bapak Fajar Surya Hutama, S. Pd, M. Pd selaku Dosen mata kuliah Perspektif Global yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Jember, 13 Maret 2016


Penyusun




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................   i
KATA PENGANTAR.....................................................................................   ii  
DAFTAR ISI.....................................................................................................   iii 
BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................   1
1.1       Latar Belakang........................................................................................   1
1.2       Rumusan Masalah...................................................................................   2
1.3       Tujuan......................................................................................................   2
1.4       Manfaat...................................................................................................   2
BAB 2. PEMBAHASAN..................................................................................   3
2.1       Pengertian Globalisasi.............................................................................   3
2.2       Pengertian Komunikasi...........................................................................   3
2.3       Pengertian IPTEK...................................................................................   3
2.4       Pengertian Pendidikan Karakter Bangsa.................................................   4
2.5       Globalisasi Komunikasi dan IPTEK serta implikasinya
dalam Pendidikan Karakter Bangsa........................................................   5
2.6       Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Komunikasi dan IPTEK
Dalam Pendidikan Karakter Bangsa.......................................................   11
 2.7   Solusi yang Tepat untuk Mempertahankan Pendidikan
Karakter Bangsa......................................................................................   13
BAB 3. PENUTUP...........................................................................................   15
3.1        Kesimpulan.............................................................................................   15
3.2        Saran.......................................................................................................   16
DAFTAR RUJUKAN......................................................................................   17



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Dalam proses globalisasi tidak terlepas dari suatu perubahan, yaitu perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Apabila kebudayaan secara umum merupakan suatu rangkaian kepercayaan, nilai-nilai, dan gaya hidup dari suatu masyarakat tertentu didalam eksistensi kehidupan sehari-hari, maka didalam era globalisasi mulai muncul apa yang disebut kebudayaan global. Kebudayaan global bisa diartikan sebagai modernitas.
Makin meluas dan meningkatnya proses globalisasi dalam segala aspek kehidupan, karena adanya perangkat yang menjadi medianya. Perangkat tersebut meliputi perangkat lunak seperti ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan pemanfaatan perangkat keras seperti komunikasi. Kemajuan iptek dan komunikasi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan.
Dampak globalisasi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan karakter bangsa. Kemajuan teknologi yang tak terbendung lagi, sedikit demi sedikit telah mengikis pendidikan karakter bangsa. Salah satunya adalah internet. Internet merupakan salah satu faktor penyumbang terbesar dalam memengaruhi pendidikan karakter. Sistem komunikasi berjaringan ini hadir di tengah-tengah publik melalui komputer di rumah-rumah, modem, warung internet, serta melalui layanan-layanan seperti Web-TV. Internet berkembang secara fenomenal, tidak saja dari segi jumlah tetapi dari segi penggunanya (Haryati, 2007:1).
Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja, menembus batas dimensi  kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan fasilitas search engine, situs pencari informasi maka pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan.

Masalahnya adalah teknologi yang canggih ini belum di manfaatkan secara benar dan akhirnya terjerat pada luasnya informasi yang menjerumuskan,sehingga dampaknya adalah merusak moral dan terabaikanya pendidikan karakter.

1.2  Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakanng di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah globalisasi komunikasi dan IPTEK serta implikasinya dalam pendidikan karakter bangsa ?
2.      Bagaimanakah dampak dari globalisasi komunikasi dan IPTEK ?
3.      Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi dampak negatif yang mampu mempengaruhi pendidikan karakter bangsa?

1.3  Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.         Untuk mengetahui bagaimana globalisasi komunikasi dan IPTEK dan implikasinya dalam pendidikan karakter bangsa.
2.         Untuk mengetahui Dampak dari Globalisasi Komunikasi dan IPTEK.
3.         Untuk mengetahui solusi yang tepat untuk mengatasi dampak negatif yang mampu mempengaruhi pendidikan karakter bangsa.

1.4  Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah diatas, maka manfaaat penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada kita khususnya para  generasi muda mengenai Globalisasi Komunikasi dan IPTEK dan Implikasinya dalam Pendidikan Karakter Bangsa.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Globalisasi
Globalisasi didefinisikan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global,  namun pada kenyataannya globalisasi merupakan penyatuan semu, karena nilai-nilai ekonomi, sosial, dan budaya didominasi nilai-nilai yang sebenarnya asing bagi masyarakat dunia.
Globalisasi sering diterjemahkan “mendunia”. Suatu entitas, betapapun, dimanapun, kapanpun, dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok dunia, baik berupa ide, gagasan, data, informasi, produksi, pembangunan, pemberontakan, dan sebagainya, begitu disampaikan, saat itu pula diketahui oleh semua orang di dunia.

2.2 Pengertian Komunikasi
            Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000:13). 

2.3  Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
b.   Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
Kata teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli:
a.       Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
b.      Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.

2.4 Pengertian Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan adalah usaha sadar, terencana dan terstruktur untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.  Karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun individu. Pendidikan karakter bangsa adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan jati diri bangsa sehingga terinternalisasi didalam diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik.
2.5  Globalisasi Komunikasi dan IPTEK dan Implikasinya dalam Pendidikan Karakter Bangsa
Globalisasi secara umum, diungkapkan Setompka (2004: 101-102), dapat diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Artinya, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung pada semua aspek kehidupan baik secara, budaya, ekonomi, maupun politik.
Fenomena globalisasi memang sudah tidak dapat dihindari lagi oleh siapapun, kecuali dia menutup diri menjauhi interaksi dan komunikasi dengan yang lain. Hanya saja yang perlu disadari dan mendapat catatan, di samping globalisasi membawa manfaat, namun juga mendatangkan kerugian. Oleh karena itu, harus pandai-pandai menyikapinya, misalnya jika nilai-nilai yang terdapat dalam globalisasi itu positif, maka kita tidak salah untuk mengambilnya, Sebaliknya jika nilai-nilai dalam globalisasi itu negatif, maka kita harus menjauhinya dan menolaknya.
Dalam hal ini, ungkapan seperti al-akhdu bi al-jadid al-aslah (ambillah hal-hal yang baru yang sekiranya baik dan banyak mengandung maslahat). Dengan kata lain, bagaimana agar nilai-nilai positif yang ada di Barat, atau bahkan di belahan negara. Budaya positif tersebut mencakup disiplin, kebersihan, tanggung jawab, kompetisi, kerja keras, penghargaan terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan, demokratisasi, dan semacamnya. Sebaliknya, yang harus disadari globalisasi juga banyak mengandung hal-hal negatif.
Telah dikemukakan bahwa pendidikan merupakan salah satu yang dapat dijadikan pengembangan modal sosial. Modal sosial sendiri dapat berarti SDM (Sumber Daya Manusia) yang mempunyai kejujuran, kepercayaan, kesediaan, dan kemampuan untuk bekerja sama, berkoordinasi, penjadwalan waktu dengan tepat, dan kebiasaan untuk berkontribusi dalam upaya pembangunan. Pengembangan modal sosial dapat berarti terciptanya insan yang sempurna. Pada era ini lembaga pendidikan, disamping harus menciptakan SDM yang mampu berkompetisi dan berprestasi, juga harus dapat menyiapkannya agar mampu menghadapi akulturasi budaya yang luar biasa, terutama dari negara-negara barat. Artinya, pada era globalisasi ini dunia pendidikan dituntut mempunyai peran ganda.
Pertama, harus mempersiapkan manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi sesuai dengan kemajuan Ilmu dan teknologi, atau manusia yang mempunyai kesiapan mental dan sekaligus kesiapan kemampuan skill (profesional). Kedua, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana dunia pendidikan ini mampu menyiapkan manusia yang berakhlak mulia.
            Dengan demikian, pada satu sisi, proses pendidikan harus dapat menyiapkan anak didik yang dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat sekarang dan akan datang, masyarakat yang semakin lama semakin sulit diprediksi karakteristiknya. Hal ini dikarenakan era kehidupan global ini, dengan adanya berbagai penemuan dalam bidang teknologi informasi, orang harus dapat membelajarkan diri dalam suatu proses yang bersifat maya. Implikasinya, bahwa  pendidikan harus mampu mempersiapkan bangsa ini menjadi komunitas yang terberdayakan dalam menghadapi kehidupan global yang semakin lama semakin menggantungkan diri pada teknologi informasi.
            Proses pendidikan tidak boleh menyampingkan pembentukan kepribadian. Masyarakat yang sekolah haruslah masyarakat yang berakhlak. Misalnya saja kampus bukan semata-mata hanya wahana untuk meningkatkan kemampuan intelektual, tetapi juga kejujuran, kebenaran, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pendidikan memang erat kaitannya dengan pembentukan mental yang berakhlak.Sebagaimana digariskan oleh kaum eksperimentalis, bahwa pendidikan itu tidak hanya berarti menyesuaikan diri terhadap situasi kehidupan nyata, tetapi lebih dari itu adalah tempat meningkatkan kualitas hidup manusia dengan mempertinggi pengalaman moral (Bernadap,1996:20).
Terbentuknya watak, kepribadian, dan kualitas manusia yang lain tidak dapat dilepaskan dari kecerdasan  tingkah laku seseorang. Dari arti pendidikan tersebut menunjukkan, bahwa masalah akhlak (pembentukan kepribadian) adalah tidak dapat ditinggalkan, bahkan menjadi tujuan utama pendidikan. Dikatakan tujuan primer dan tertinggi usaha pendidikan adalah peningkatan nilai kesucian manusia dalam fitrahnya yang dianugrahkan Tuhan.Setelah itu, baru mengarah kepada tujuan sekunder yang semata-mata untuk menopang tujuan primer tersebut yaitu sebagai investasi modal manusia dengan dua macam dampaknya.
Pertama, dampak peningkatan kemampuan kerja dengan keahlian dan profesionalisme. Kedua, berkaitan dengan tujuan pokok pendidikan itu sendiri sesuai dengan bidang-bidang yang dikembangkannnya, seperti teknologi, kesehatan, manajemen, pertanian, keguruan, dan sebagainya.
Intinya, di alam era globalisasi ini, tugas pendidikan, khususnya di Indonesia, di samping harus menyiapkan manusia yang mampu berkompetisi, tetapi juga harus mampu menyiapkan peserta didik agar dapat menghadapi akulturasi budaya yang luar biasa, terutama dari Barat. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan karakter bangsa. Kemajuan teknologi yang tak terbendung lagi, sedikit demi sedikit telah mengikis pendidikan karakter bangsa.
Globalisasi yang telah kita rasakan sekarang ini, sudah bukan buah bibir pembicaraan tetapi nmerupakan bagian kehidupan manusia, namun, secara khusus atau sempit globalisasi diartikan sebagai bidang informasi dan ekonomi. Dibidang ekonomi globalisasi meliputi bentuk liberalisasi perdagangan yang merombak atau melintas antar negara. Di bidang informasi adalah dalam bentuk komunikasi melalui media massa yang dipersempit lagi, khususnya siaran televisi dan penyebaran secara luas hiburan barat ke seluruh dunia.
Mengenai sumber dari implikasi globalisasi dapat ditinjau sebgai berikut.
a.       Perkembangan IPTEK
b.      Transformasi Komunikasi
       Berikut penjelasan mengenai sumber globalisasi tersebut.
a.    Perkembangan IPTEK
            Pendorong utama globalisasi dalam berbagai bidang adalah kemajuan pesat dari teknologi komunikasi, informasi dan sibermatika dijuluki juga sebagai teknologi 3K (komunikasi, komputer, kendali). Hanya berkat kemajuan teknologi ini maka prasarana yang memicu dan memungkinkan globalisasi di segala bidang seperti bidang ekonomi, informasi, dan sebagainya.
            Teknologi selalu berkembang dari zaman ke zaman. Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini  bisa kita ketahui. Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit, karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia dan kita dapat melihat apa yang terjadi dimanapun. Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia di segala aspek kehidupan.
            Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap nilai-nilai  dan etika yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat Indonesia yang kental akan budaya dan adatnya. Di Indonesia, begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut masyarakat. Salah satunya adalah televisi.
            Televisi, tentu mengandung plus dan minus. Satu sisi, televisi adalah sebuah produk kemajuan IPTEK yang diakui telah banyak memberikan pengaruh positif dan kemajuan bagi manusia dan kebudayaannya. Misalnya, lewat televisi ide-ide modernisasi dan pembangunan dengan cepat dapat disebarkan ke seluruh pelosok.
            Televisi dapat dikatakan sebagai salah satu media komunikasi massa yang ampuh dalam menyebarkan pesan-pesan modernisasi dan pembangunan. Melalui televisi dapat dikenalkan nilai-nilai baru yang akan mendukung keberhasilan pembangunan guna kemajuan kebudayaan dan peradaban manusia, namun disisi lain perlu disadari, bahwa televisi juga telah mampu menghentikan aktifitas dan kegiatan manusia, inilah yang sering tidak disadari. Dapat dirasakan, dengan kebiasaan duduk dan berkhayal di depan televisi, timbullah sikap mental pasif, malas, segan mengerjakan ini dan itu. segalanya ingin serba gampang, seperti yang disaksikan dalam kebanyakan film-film di layar televisi.
            Televisi telah mendatangkan kesenangan pasif, karena orang akan menjadi terbiasa menonton orang lain bekerja, bermain, ketimbang dia sendiri yang melakukan. Keadaan ini menjadi lebih buruk lagi apabila pihak penyelenggara siaran televisi tidak menyadari hal itu, dengan tetap menyiarkan acara-acara yang dapat menambah suburkan sikap mental yang kurang baik.
            Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya ada di masyarakat kota, tetapi juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat.

b.      Transformasi Komunikasi
            Kemajuan teknologi, sistem serta arus komunikasi global yang makin canggih, cepat dan berkapasitas tinggi, semuanya mendorong kegiatan komunikasi yang lebih tinggi. Komunikasi tidak hanya menjadi milik otentik umat manusia. Tumbuh-tumbuhan dan hewan pun memiliki cara berkomunikasi. Tumbuh-tumbuhan dengan warna, aroma, dan perilaku lainnya, mampu berkomunikasi dengan kumbang, kupu-kupu serta hewan dan tumbuh-tumbuhan lainnya. Untuk kepentingan biologis dan mempertahankan jenis, tumbuh-tumbuhan tadi memiliki kemampuan dan cara berkomunikasi.
            Manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya, yang mengembangkan IPTEK, memiliki kemampuan, cara dan kiat komunikasi yang beragam, yang juga berkembang serta dapat dikembangkan. Mulai dari masyarakat sederhana sampai ke masyarakat modern, cara berkomunikasi ini juga bertahap, beragam dan berkembang, IPTEK menjadi salah satu sarana komunikasi yang makin  berkembang, tidak hanya terbatas secara lokal, regional, nasional dan global, namun sampai mampu menembus di luar bumi.
          Penggunaan satelit komunikasi, pesawat yang dilepaskan ke bulan dan planet lain yang mengirimkan sinyal balik ke bumi, merupakan bukti bahwa komunikasi manusia itu sudah mampu menembus batas-batas global, namun tentu saja masih terbatas pada penelitian ilmiah tentang ruang angkasa dan antar planet.
            Komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang beragam mulai dari yang paling sederhana dengan kedipan mata, angkat dan lambaian tangan, suara dari teriakan sampai menggunakan bahasa, penggunaan alat mulai dari kentongan sampai dengan media elektronik canggih, semuanya itu untuk kepentingan hubungan sosial dan motifnya juga beragam. Dari prespektif budaya, komunikasi dengan segala bentuk, cara dan sarannya, juga merupakan perkembangan kebudayaan, terutama setelah menggunakan bahasa serta lambang-lambang ilmu pengetahuan.
            Sejalan dengan perkembangan, kemajuan dan penggunaan dan transportasi serta media elektronik (radio, TV, faksimile, internet), kontak interaksi sosial umat manusia untuk berkomunikasi itu juga makin maju. Proses dan arus global kehidupan manusia makin dipacu melalui komunikasi ini. Makin lama komunikasi ini makin menjadi kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia yang sehari-hari yang menembus batas-batas ruang, namun bagi kepentingan-kepentingan tertentu yang harus dirahasiakan, fenomena tertentu yang tidak boleh disebarluaskan, kemajuan alat komunikasi canggih seperti internet, juga mengandung bahaya.
            Internet merupakan salah satu faktor penyumbang terbesar dalam memengaruhi pendidikan karakter. Sistem komunikasi berjaringan ini hadir di tengah-tengah publik melalui komputer di rumah-rumah, modem, warung internet, serta melalui layanan-layanan seperti Web-TV. Internet berkembang secara fenomenal, tidak saja dari segi jumlah tetapi dari segi penggunanya (Haryati, 2007:1).
            Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja, menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan fasilitas search engine, situs pencari informasi maka pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan.
            Dengan memanfaatkan internet informasi dari berbagai penjuru dunia, mengenai aspek apa saja yang dikehendaki, dalam waktu yang sangat singkat, dapat diperoleh. Ke dalam perolehan tersebut, termasuk hal-hal yang dirahasiakan suatu lembaga dan gambar-gambar porno. Teknologi yang canggih ini belum dimanfaatkan secara benar dan akhirnya terjerat pada luasnya informasi yang menjerumuskan sehingga dampaknya adalah merusak moral dan terabaikanya pendidikan karakter.
            Dari prespektif global, keberhasilan saling ketergantungan dalam segala aspek kehidupan antarbangsa dan antarnegara, tidak dapat dilepaskan dari keberadaan serta peranan transportasi dan media komuniaksi. Informasi aktual tentang keadaan dan perkembangan sesuatu kawasan atau negara yang saling ketergantungan dengan negara lainnya, dapat diketahui melalui media komunikasi, baik faksimile maupun telepon atau internet. Sepanjang permukaan bumi masih terbentang, dan sepanjang kehidupan umat manusia ada diatasnya, proses perkembangan dan pemanfaatan komunikasi tidak akan berhenti.
Era globalisasi sangat banyak membawa perubahan, baik yang berdampak positif bagi kehidupan maupun yang berdampak negatif bagi kehidupan. Dalam era globalisasi segala aspek kehidupan berangsur-angsur mengalami perubahan. Salah satu contohnya terjadi pada kehidupan generasi muda, kebanyakan generasi muda cenderung tidak bisa menyaring pengaruh globalisasi, sehingga banyak generasi muda yang terjebak dalam pengaruh buruk globalisasi.
Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap pengaruh budaya asing, sehingga dalam membangun sosial budaya, terutama terhadap generasi muda, diperlukan pendidikan karakter, agar mereka dapat menyerap dampak positif dan membentengi diri dari dampak negatif globalisasi teknologi informasi. Sebagai tumpuan bangsa dan penerus pembangunan di segala bidang, generasi muda harus dibekali sedini mungkin dengan ilmu pengetahuan tentang tata cara mengambil manfaat positif dari kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan  pesat.

2.6 Dampak Positif dan Negatif  Globalisasi Komunikasi dan IPTEK dalam Pendidikan Karakter Bangsa
Globalisasi dan perangkat medianya seperti komunikasi dan IPTEK telah menimbulkan gaya hidup baru yang tampak dengan jelas dalam mempengaruhi kehidupan. Ada berbagai dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi dalam dunia pendidikan karakter bangsa. Dampak positif globalisasi komunikasi dan IPTEK dalam pendidikan karakter bangsa adalah sebagai berikut:
a.    Mudahnya berkomunikasi.
Berkat globalisasi, saat ini kita sangat mudah sekali untuk berkomunikasi meskipun dengan orang yang jauh jaraknya, karena saat ini sudah banyak handphone yang canggih dan internet yang dapat mengirim pesan dengan cepat.
b.   Mudahnya mendapat informasi penting.
Saat ini sudah banyak sekali televisi dan internet. Berkat keduanya, kita dapat mengetahui berbagai informasi dan kejadian penting dimanapun tempatnya dan kapanpun terjadinya.
c.    Banyaknya mesin-mesin canggih yang membantu kebutuhan manusia.
Bukan hanya transportasi juga, tetapi sekarang ini banyak mesin-mesin atau alat yang dapat meringankan pekerjaan atau kebutuhan manusia. Contohnya, sekarang ini terciptanya robot untuk membantu manusia dalam memproduksi barang di pabrik.
d.   Berkembangnya IPTEK.
Dengan berkembangnya IPTEK masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
e.    Tingkat kehidupan yang lebih baik.
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat IPTEK yang membantu perkembangan modernisasi.
           Dampak negatif globalisasi komunikasi dan IPTEK dalam pendidikan karakter bangsa adalah sebagai berikut                                                                  
a. Pola hidup konsumtif.
            Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap individualistik.
            Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c.    Kecenderungan dalam menggunakan media elektronik, sehingga tidak suka membaca buku.
d.   Banyak tersebarnya hal-hal yang berkaitan pornografi.
Akibat mudahnya mendapat akses internet, saat ini orang dengan mudah untuk mengakses suatu situs yang mengandung pornografi. Hal ini dapat berdampak sangat buruk, salah satunya rusaknya moral.


e.    Gaya hidup kebarat-baratan.
           Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain
f.    Tersingkirnya alat-alat tradisional.
           Munculnya barang-barang modern dan canggih lama kelamaan dapat menyingkirkan barang-barang tradisional yang mengandung unsur kebudayaan, seperti gerabah. Gerabah saat ini sudah mulai tersingkir oleh barang-barang mewah yang terbuat dari kristal.
g.   Kesenjangan sosial.
          Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

2.7 Solusi yang tepat untuk Mempertahankan Pendidikan Karakter Bangsa
           Solusi yang dapat mengurangi dampak negatif akibat pengaruh globalisasi komunikasi dan IPTEK adalah sebagai berikut:
1.      Menyeleksi program-program televisi yang edukatif dan senantiasa mengawasi anak dalam menonton tayangan televisi. Jadi peran orang tua sangat besar dalam hal ini. Pemerintah harus membuat dan menerapkan regulasi untuk menyeleksi tayangan televisi. Jika ada pihak yang melanggar maka harus diberi sanksi tegas. Monitoring dari pemerintah menjaga generasi masa depan.
2.      Kaum agamawan dan aktivis berperan untuk merancang program besar dalam menciptakan lingkungan sosial, khususnya pergaulan bebas yang islami; bernilai pengetahuan, moral, spiritual, dan berdimensi sosial budaya yang bermanfaat bagi perkembangan karakter, kepribadian, dan cita-citanya di masa depan.
3.      Membekali pemahaman holistik dan komprehensif kepada anak didik untuk selektif dalam membuka situs dan menekan pihak internet untuk menutup situs porno yang merusak moralitas generasi masa depan bangsa. Lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi internet, khususnya yang sudah menyediakan layanan hotspot area untuk menutup situs porno dan menyiapakan berbagai situs pendidikan dalam dan luar negeri yang bermanfaat untuk memperluas horizon pemikiran dan mencerahkan wawasan ke depan.
4.      Mendesain tempat wisata yang islami, yang tetap menghargai nilai etika dan moral yang bersumber pada agama dan budaya luhur bangsa.






                                                                                                








                                                                                                
                                                                                                           








BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
        Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.      Globalisasi secara umum, diungkapkan  Setompka ( 2004: 101-102), dapat diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Artinya, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung pada semua aspek kehidupan baik secara, budaya, ekonomi, maupun politik. Meningkatnya proses globalisasi dalam segala aspek kehidupan, karena adanya perangkat keras seperti sistem komunikasi dan perangkat lunak seperti Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) yang saling mempengaruhi antara yang satu dan yang lainnya. Di dalam era globalisasi dunia pendidikan dituntut mempunyai peran ganda. Pertama, harus mempersiapkan manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi sesuai dengan kemajuan Ilmu dan teknologi, atau manusia yang mempunyai kesiapan mental dan sekaligus kesiapan kemampuan skill (profesional). Kedua, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana dunia pendidikan ini mampu menyiapkan manusia yang berakhlak mulia.
2.      Ada berbagai dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi dalam dunia pendidikan karakter bangsa diantaranya, yaitu:
Dampak Positif : Perubahan tata nilai dan sikap, dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, mudahnya mendapatkan informasi, teriptanya mesin-mesin yang canggih.
Dampak Negatif : Pola hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya hidup kebarat-baratan, tersebarnya  dan kesenjangan sosial.
3.      Salah satu solusi dalam  menghadapi dampak globalisasi dalam pendidikan karakter bangsa adalah membekali pemahaman holistik dan komprehensif kepada  anak didik untuk selektif dalam  membuka situs dan menekan pihak internet untuk menutup situs porno yang merusak moralitas generasi masa depan bangsa. Lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi internet, khususnya yang sudah menyediakan layanan hot spot area untuk menutup situs porno dan menyiapakan berbagai situs pendidikan dalam dan luar negeri yang bermanfaat untuk memperluas horizon pemikiran dan mencerahkan wawasan ke depan.
           
3.2 Saran
          Kita sebagai generasi muda dan penerus bangsa harus bisa melestarikan kebudayaan bangsa kita yang sekarang semakin terkikis oleh budaya bangsa lain akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dan memfilter budaya-budaya negatif yang datang melalui teknologi informasi.





















DAFTAR RUJUKAN

Bagus, Denny. 2007. Komunikasi : Arti, Fungsi dan Bentuk, (online),



Fathanah, Nur...Pengaruh IPTEK Terhadap Pengembangan Karakter Pada Anak (Online), http://blog.uad.ac.id/st1300002051/2015/01/14/46/

Fitriyah, I. 2013. Pendidikan Karakter, (online), (http://indahfitriyah.blogspot.com/2013/05/pendidikan-karakter.html), diakses 12 Maret 2015.

Haryati dalam Oen, Rofwi. 2013 (online), (http://untukkepoers.blogspot.co.id/)

Imam Barnadib. (1996). Dasar-dasar Kependidikan: Memahami Makna dan Perspektif Beberapa Teori Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Imam Zamroni, M. “Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat(Rekonstruksi Sistem Pendidikan Nasional Menuju Pendidikan Berbasis Kerakyatan)”. Dalam Imam Machali. (2004). Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi: Buah Pikiran Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Sense,Tareqi….Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Dalam Bidang IPTEK (Online), http://tareqi.blogspot.co.id/2013/02/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi_8.html


0 komentar:

Posting Komentar

 

Mimin Dwi Jayanti © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor