MAKALAH
GLOBALISASI
KOMUNIKASI DAN IPTEK SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perspektik
Global yang Dibina oleh Bapak Prof. Dr. H. M.
Sulthon Masyhud, M.Pd dan
Bapak Fajar Surya Hutama, S. Pd, M. Pd
Oleh :
Kelompok
14 / Kelas A
Fillaili Ahadia Maghfirotin 150210204050
Restu Ryan Wicaksono 150210205078
Mimin Dwi Jayanti 150210204089
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Globalisasi Komunikasi dan IPTEK serta
Implikasinya dalam Pendidikan Karakter Bangsa” dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya, dan juga kami berterima kasih pada Bapak
Prof. Dr. H. M. Sulthon Masyhud, M.Pd dan Bapak Fajar Surya Hutama, S. Pd, M.
Pd selaku Dosen mata kuliah Perspektif Global yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Jember,
13 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Pengertian Globalisasi............................................................................. 3
2.2 Pengertian
Komunikasi........................................................................... 3
2.3 Pengertian
IPTEK................................................................................... 3
2.4 Pengertian
Pendidikan Karakter Bangsa................................................. 4
2.5 Globalisasi
Komunikasi dan IPTEK serta implikasinya
dalam Pendidikan
Karakter Bangsa........................................................ 5
2.6 Dampak
Positif dan Negatif Globalisasi Komunikasi dan IPTEK
Dalam Pendidikan
Karakter Bangsa....................................................... 11
2.7
Solusi yang Tepat untuk Mempertahankan Pendidikan
Karakter
Bangsa...................................................................................... 13
BAB 3. PENUTUP........................................................................................... 15
3.1
Kesimpulan............................................................................................. 15
3.2
Saran....................................................................................................... 16
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................... 17
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam
proses globalisasi tidak terlepas dari suatu perubahan, yaitu perubahan yang
terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Apabila kebudayaan secara umum
merupakan suatu rangkaian kepercayaan, nilai-nilai, dan gaya hidup dari suatu
masyarakat tertentu didalam eksistensi kehidupan sehari-hari, maka didalam era
globalisasi mulai muncul apa yang disebut kebudayaan global. Kebudayaan global
bisa diartikan sebagai modernitas.
Makin
meluas dan meningkatnya proses globalisasi dalam segala aspek kehidupan, karena
adanya perangkat yang menjadi medianya. Perangkat tersebut meliputi perangkat
lunak seperti ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan pemanfaatan perangkat
keras seperti komunikasi. Kemajuan iptek dan komunikasi yang disertai dengan
semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia
pendidikan.
Dampak globalisasi yang
terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan karakter bangsa. Kemajuan
teknologi yang tak terbendung lagi, sedikit demi sedikit telah mengikis
pendidikan karakter bangsa. Salah satunya adalah internet. Internet merupakan
salah satu faktor penyumbang terbesar dalam memengaruhi pendidikan karakter. Sistem
komunikasi berjaringan ini hadir di tengah-tengah publik melalui komputer di
rumah-rumah, modem, warung internet, serta melalui layanan-layanan seperti
Web-TV. Internet berkembang secara fenomenal, tidak saja dari segi jumlah
tetapi dari segi penggunanya (Haryati, 2007:1).
Beragam akses terhadap
informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu
pintu saja, menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang
sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya
dengan fasilitas search engine, situs
pencari informasi maka pengguna internet dapat menemukan banyak sekali
alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata
kunci di form yang disediakan.
Masalahnya adalah teknologi
yang canggih ini belum di manfaatkan secara benar dan akhirnya terjerat pada
luasnya informasi yang menjerumuskan,sehingga dampaknya adalah merusak moral
dan terabaikanya pendidikan karakter.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakanng di atas
maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah globalisasi komunikasi dan IPTEK
serta implikasinya dalam pendidikan karakter bangsa ?
2.
Bagaimanakah
dampak dari globalisasi
komunikasi
dan IPTEK ?
3.
Bagaimana
solusi yang tepat untuk mengatasi dampak negatif yang mampu
mempengaruhi pendidikan karakter bangsa?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan
pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui bagaimana globalisasi komunikasi dan IPTEK dan implikasinya
dalam pendidikan karakter bangsa.
2.
Untuk
mengetahui Dampak dari Globalisasi Komunikasi dan IPTEK.
3.
Untuk
mengetahui solusi yang tepat untuk mengatasi dampak negatif
yang mampu mempengaruhi pendidikan karakter bangsa.
1.4 Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah diatas,
maka manfaaat penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada kita khususnya para generasi muda
mengenai Globalisasi Komunikasi dan IPTEK dan Implikasinya dalam Pendidikan
Karakter Bangsa.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi
Globalisasi didefinisikan
sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga dunia menjadi
sebuah kelompok masyarakat global, namun
pada kenyataannya globalisasi merupakan penyatuan semu, karena nilai-nilai
ekonomi, sosial, dan budaya didominasi nilai-nilai yang sebenarnya asing bagi
masyarakat dunia.
Globalisasi sering
diterjemahkan “mendunia”. Suatu entitas, betapapun, dimanapun, kapanpun, dengan
cepat menyebar ke seluruh pelosok dunia, baik berupa ide, gagasan, data,
informasi, produksi, pembangunan, pemberontakan, dan sebagainya, begitu
disampaikan, saat itu pula diketahui oleh semua orang di dunia.
2.2
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang
yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi
menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau
sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000:13).
2.3 Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (
IPTEK )
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas
fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku
sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Mohamad Hatta, mendefinisikan
ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu
golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari
luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
b. Ralph Ross dan Ernest Van Den
Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan
ke empatnya serentak.
Kata teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne,
yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan,
prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Berikut ini
definisi teknologi menurut para ahli:
a. Menurut Prayitno dalam Ilyas
(2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda
material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi
kebutuhan manusia
b. Menurut Mardikanto (1993),
teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang
belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian
warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya
perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau
rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari
teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan
teknologi mempunyai saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan,
teknologi tidak akan ada.
2.4 Pengertian
Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan adalah usaha sadar, terencana dan terstruktur
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter
merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun individu. Pendidikan
karakter bangsa adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai
yang menjadi pedoman dan jati diri bangsa sehingga terinternalisasi didalam
diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang
baik.
2.5 Globalisasi Komunikasi dan IPTEK dan Implikasinya dalam Pendidikan Karakter
Bangsa
Globalisasi
secara umum, diungkapkan Setompka (2004: 101-102), dapat diartikan sebagai
proses yang menghasilkan dunia tunggal. Artinya, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung pada semua
aspek kehidupan baik secara, budaya, ekonomi, maupun politik.
Fenomena
globalisasi memang sudah tidak dapat dihindari lagi oleh siapapun, kecuali dia
menutup diri menjauhi interaksi dan komunikasi dengan yang lain. Hanya saja
yang perlu disadari dan mendapat catatan, di samping globalisasi membawa
manfaat, namun juga mendatangkan kerugian. Oleh karena itu, harus pandai-pandai
menyikapinya, misalnya jika nilai-nilai yang terdapat dalam globalisasi itu
positif, maka kita tidak salah untuk mengambilnya, Sebaliknya jika nilai-nilai
dalam globalisasi itu negatif, maka kita harus menjauhinya dan menolaknya.
Dalam hal
ini, ungkapan seperti al-akhdu bi
al-jadid al-aslah (ambillah hal-hal yang baru yang sekiranya baik dan
banyak mengandung maslahat). Dengan kata lain, bagaimana agar nilai-nilai
positif yang ada di Barat, atau bahkan di belahan negara. Budaya positif
tersebut mencakup disiplin, kebersihan, tanggung jawab, kompetisi, kerja keras,
penghargaan terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan, demokratisasi, dan
semacamnya. Sebaliknya, yang harus disadari globalisasi juga banyak mengandung
hal-hal negatif.
Telah
dikemukakan bahwa pendidikan merupakan salah satu yang dapat dijadikan
pengembangan modal sosial. Modal sosial sendiri dapat berarti SDM (Sumber Daya
Manusia) yang mempunyai kejujuran, kepercayaan, kesediaan, dan kemampuan untuk
bekerja sama, berkoordinasi, penjadwalan waktu dengan tepat, dan kebiasaan
untuk berkontribusi dalam upaya pembangunan. Pengembangan modal sosial dapat
berarti terciptanya insan yang sempurna. Pada era ini lembaga pendidikan,
disamping harus menciptakan SDM yang mampu berkompetisi dan berprestasi, juga
harus dapat menyiapkannya agar mampu menghadapi akulturasi budaya yang luar
biasa, terutama dari negara-negara barat. Artinya, pada era globalisasi ini
dunia pendidikan dituntut mempunyai peran ganda.
Pertama, harus mempersiapkan manusia
yang berkualitas dan mampu berkompetisi sesuai dengan kemajuan Ilmu dan
teknologi, atau manusia yang mempunyai kesiapan mental dan sekaligus kesiapan
kemampuan skill (profesional). Kedua,
yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana dunia pendidikan ini mampu
menyiapkan manusia yang berakhlak mulia.
Dengan demikian, pada satu sisi,
proses pendidikan harus dapat menyiapkan anak didik yang dapat menyesuaikan
diri dengan masyarakat sekarang dan akan datang, masyarakat yang semakin lama
semakin sulit diprediksi karakteristiknya. Hal ini dikarenakan era kehidupan
global ini, dengan adanya berbagai penemuan dalam bidang teknologi informasi,
orang harus dapat membelajarkan diri dalam suatu proses yang bersifat maya. Implikasinya,
bahwa pendidikan harus mampu
mempersiapkan bangsa ini menjadi komunitas yang terberdayakan dalam menghadapi
kehidupan global yang semakin lama semakin menggantungkan diri pada teknologi informasi.
Proses pendidikan tidak boleh
menyampingkan pembentukan kepribadian. Masyarakat yang sekolah haruslah
masyarakat yang berakhlak. Misalnya saja kampus bukan semata-mata hanya wahana
untuk meningkatkan kemampuan intelektual, tetapi juga kejujuran, kebenaran, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Pendidikan
memang erat kaitannya dengan pembentukan mental yang berakhlak.Sebagaimana
digariskan oleh kaum eksperimentalis, bahwa pendidikan itu tidak hanya berarti
menyesuaikan diri terhadap situasi kehidupan nyata, tetapi lebih dari itu
adalah tempat meningkatkan kualitas hidup manusia dengan mempertinggi
pengalaman moral (Bernadap,1996:20).
Terbentuknya
watak, kepribadian, dan kualitas manusia yang lain tidak dapat dilepaskan dari
kecerdasan tingkah laku seseorang. Dari
arti pendidikan tersebut menunjukkan, bahwa masalah akhlak (pembentukan
kepribadian) adalah tidak dapat ditinggalkan, bahkan menjadi tujuan utama
pendidikan. Dikatakan tujuan primer dan tertinggi usaha pendidikan adalah
peningkatan nilai kesucian manusia dalam fitrahnya yang dianugrahkan
Tuhan.Setelah itu, baru mengarah kepada tujuan sekunder yang semata-mata untuk
menopang tujuan primer tersebut yaitu sebagai investasi modal manusia dengan
dua macam dampaknya.
Pertama,
dampak peningkatan kemampuan kerja dengan keahlian dan profesionalisme. Kedua,
berkaitan dengan tujuan pokok pendidikan itu sendiri sesuai dengan
bidang-bidang yang dikembangkannnya, seperti teknologi, kesehatan, manajemen,
pertanian, keguruan, dan sebagainya.
Intinya, di alam era globalisasi
ini, tugas pendidikan, khususnya di Indonesia, di samping harus menyiapkan
manusia yang mampu berkompetisi, tetapi juga harus mampu menyiapkan peserta
didik agar dapat menghadapi akulturasi budaya yang luar biasa, terutama dari
Barat. Dampak
globalisasi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan
karakter bangsa. Kemajuan teknologi yang tak terbendung lagi, sedikit demi
sedikit telah mengikis pendidikan karakter bangsa.
Globalisasi yang telah kita rasakan sekarang ini, sudah
bukan buah bibir pembicaraan tetapi nmerupakan bagian kehidupan manusia, namun,
secara khusus atau sempit globalisasi diartikan sebagai bidang informasi dan
ekonomi. Dibidang ekonomi globalisasi meliputi bentuk liberalisasi perdagangan
yang merombak atau melintas antar negara. Di bidang informasi adalah dalam
bentuk komunikasi melalui media massa yang dipersempit lagi, khususnya siaran
televisi dan penyebaran secara luas hiburan barat ke seluruh dunia.
Mengenai
sumber dari implikasi globalisasi dapat ditinjau sebgai berikut.
a.
Perkembangan
IPTEK
b.
Transformasi
Komunikasi
Berikut
penjelasan mengenai sumber globalisasi tersebut.
a.
Perkembangan
IPTEK
Pendorong utama globalisasi dalam berbagai bidang adalah
kemajuan pesat dari teknologi komunikasi, informasi dan sibermatika dijuluki
juga sebagai teknologi 3K (komunikasi, komputer, kendali). Hanya berkat
kemajuan teknologi ini maka prasarana yang memicu dan memungkinkan globalisasi
di segala bidang seperti bidang ekonomi, informasi, dan sebagainya.
Teknologi selalu berkembang dari zaman ke zaman. Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia
kini bisa kita ketahui. Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit, karena
cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia dan kita dapat melihat apa
yang terjadi dimanapun. Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang
begitu besar pada kehidupan manusia di segala aspek kehidupan.
Perubahan ini juga memberikan dampak
yang begitu besar terhadap nilai-nilai dan etika yang ada di masyarakat.
Khususnya masyarakat Indonesia yang kental akan budaya dan adatnya. Di
Indonesia, begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai
kebudayaan yang dianut masyarakat. Salah satunya adalah televisi.
Televisi, tentu mengandung
plus dan minus. Satu sisi, televisi adalah sebuah produk kemajuan IPTEK yang
diakui telah banyak memberikan pengaruh positif dan kemajuan bagi manusia dan
kebudayaannya. Misalnya, lewat televisi ide-ide modernisasi dan pembangunan
dengan cepat dapat disebarkan ke seluruh pelosok.
Televisi dapat dikatakan sebagai
salah satu media komunikasi massa yang ampuh dalam menyebarkan pesan-pesan
modernisasi dan pembangunan. Melalui televisi dapat dikenalkan nilai-nilai baru
yang akan mendukung keberhasilan pembangunan guna kemajuan kebudayaan dan
peradaban manusia, namun disisi lain perlu disadari, bahwa televisi juga telah
mampu menghentikan aktifitas dan kegiatan manusia, inilah yang sering tidak
disadari. Dapat dirasakan, dengan kebiasaan duduk dan berkhayal di depan
televisi, timbullah sikap mental pasif, malas, segan mengerjakan ini dan itu. segalanya
ingin serba gampang, seperti yang disaksikan dalam kebanyakan film-film di
layar televisi.
Televisi telah mendatangkan
kesenangan pasif, karena orang akan menjadi terbiasa menonton orang lain
bekerja, bermain, ketimbang dia sendiri yang melakukan. Keadaan ini menjadi
lebih buruk lagi apabila pihak penyelenggara siaran televisi tidak menyadari
hal itu, dengan tetap menyiarkan acara-acara yang dapat menambah suburkan sikap
mental yang kurang baik.
Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon
dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya ada di masyarakat kota,
tetapi juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok desa. Akibatnya,
segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah
di akses oleh masyarakat.
b. Transformasi Komunikasi
Kemajuan
teknologi, sistem serta arus komunikasi global yang makin canggih, cepat dan
berkapasitas tinggi, semuanya mendorong kegiatan komunikasi yang lebih tinggi. Komunikasi
tidak hanya menjadi milik otentik umat manusia. Tumbuh-tumbuhan dan hewan pun
memiliki cara berkomunikasi. Tumbuh-tumbuhan dengan warna, aroma, dan perilaku
lainnya, mampu berkomunikasi dengan kumbang, kupu-kupu serta hewan dan
tumbuh-tumbuhan lainnya. Untuk kepentingan biologis dan mempertahankan jenis,
tumbuh-tumbuhan tadi memiliki kemampuan dan cara berkomunikasi.
Manusia sebagai makhluk hidup yang
berbudaya, yang mengembangkan IPTEK, memiliki kemampuan, cara dan kiat
komunikasi yang beragam, yang juga berkembang serta dapat dikembangkan. Mulai
dari masyarakat sederhana sampai ke masyarakat modern, cara berkomunikasi ini
juga bertahap, beragam dan berkembang, IPTEK menjadi salah satu sarana
komunikasi yang makin berkembang, tidak
hanya terbatas secara lokal, regional, nasional dan global, namun sampai mampu
menembus di luar bumi.
Penggunaan satelit komunikasi,
pesawat yang dilepaskan ke bulan dan planet lain yang mengirimkan sinyal balik
ke bumi, merupakan bukti bahwa komunikasi manusia itu sudah mampu menembus
batas-batas global, namun tentu saja masih terbatas pada penelitian ilmiah
tentang ruang angkasa dan antar planet.
Komunikasi yang dilakukan oleh
manusia yang beragam mulai dari yang paling sederhana dengan kedipan mata,
angkat dan lambaian tangan, suara dari teriakan sampai menggunakan bahasa,
penggunaan alat mulai dari kentongan sampai dengan media elektronik canggih,
semuanya itu untuk kepentingan hubungan sosial dan motifnya juga beragam. Dari
prespektif budaya, komunikasi dengan segala bentuk, cara dan sarannya, juga
merupakan perkembangan kebudayaan, terutama setelah menggunakan bahasa serta
lambang-lambang ilmu pengetahuan.
Sejalan dengan perkembangan,
kemajuan dan penggunaan dan transportasi serta media elektronik (radio, TV, faksimile, internet), kontak interaksi
sosial umat manusia untuk berkomunikasi itu juga makin maju. Proses dan arus
global kehidupan manusia makin dipacu melalui komunikasi ini. Makin lama
komunikasi ini makin menjadi kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan
manusia yang sehari-hari yang menembus batas-batas ruang, namun bagi
kepentingan-kepentingan tertentu yang harus dirahasiakan, fenomena tertentu
yang tidak boleh disebarluaskan, kemajuan alat komunikasi canggih seperti internet, juga mengandung bahaya.
Internet merupakan salah satu faktor
penyumbang terbesar dalam memengaruhi pendidikan karakter. Sistem komunikasi
berjaringan ini hadir di tengah-tengah publik melalui komputer di rumah-rumah,
modem, warung internet, serta melalui layanan-layanan seperti Web-TV. Internet
berkembang secara fenomenal, tidak saja dari segi jumlah tetapi dari segi
penggunanya (Haryati, 2007:1).
Beragam akses terhadap informasi dan
hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja,
menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang sehingga
internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya dengan
fasilitas search engine, situs
pencari informasi maka pengguna internet dapat menemukan banyak sekali
alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya dengan mengetikkan kata
kunci di form yang disediakan.
Dengan memanfaatkan internet informasi dari berbagai penjuru dunia,
mengenai aspek apa saja yang dikehendaki, dalam waktu yang sangat singkat,
dapat diperoleh. Ke dalam perolehan tersebut, termasuk hal-hal yang
dirahasiakan suatu lembaga dan gambar-gambar porno. Teknologi yang canggih ini
belum dimanfaatkan secara benar dan akhirnya terjerat pada luasnya informasi
yang menjerumuskan sehingga dampaknya adalah merusak moral dan terabaikanya
pendidikan karakter.
Dari prespektif global, keberhasilan saling
ketergantungan dalam segala aspek kehidupan antarbangsa dan antarnegara, tidak
dapat dilepaskan dari keberadaan serta peranan transportasi dan media
komuniaksi. Informasi aktual tentang keadaan dan perkembangan sesuatu kawasan
atau negara yang saling ketergantungan dengan negara lainnya, dapat diketahui
melalui media komunikasi, baik faksimile maupun
telepon atau internet. Sepanjang permukaan bumi masih terbentang, dan sepanjang
kehidupan umat manusia ada diatasnya, proses perkembangan dan pemanfaatan
komunikasi tidak akan berhenti.
Era
globalisasi sangat banyak membawa perubahan, baik yang berdampak positif bagi
kehidupan maupun yang berdampak negatif bagi kehidupan. Dalam era globalisasi
segala aspek kehidupan berangsur-angsur mengalami perubahan. Salah satu
contohnya terjadi pada kehidupan generasi muda, kebanyakan generasi muda
cenderung tidak bisa menyaring pengaruh globalisasi, sehingga banyak generasi
muda yang terjebak dalam pengaruh buruk globalisasi.
Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan
terhadap pengaruh budaya asing, sehingga dalam membangun sosial budaya, terutama
terhadap generasi muda, diperlukan pendidikan karakter, agar mereka dapat
menyerap dampak positif dan membentengi diri dari dampak negatif globalisasi
teknologi informasi. Sebagai tumpuan bangsa dan penerus pembangunan di
segala bidang, generasi muda harus dibekali sedini mungkin dengan ilmu
pengetahuan tentang tata cara mengambil manfaat positif dari kemajuan teknologi
informasi yang berkembang dengan pesat.
2.6 Dampak Positif dan
Negatif Globalisasi Komunikasi dan IPTEK
dalam Pendidikan Karakter Bangsa
Globalisasi
dan perangkat medianya seperti komunikasi dan IPTEK telah menimbulkan gaya
hidup baru yang tampak dengan jelas dalam mempengaruhi kehidupan. Ada berbagai
dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi dalam dunia pendidikan karakter
bangsa. Dampak positif globalisasi
komunikasi dan IPTEK dalam pendidikan karakter bangsa adalah sebagai berikut:
a.
Mudahnya berkomunikasi.
Berkat
globalisasi, saat ini kita sangat mudah sekali untuk berkomunikasi meskipun dengan
orang yang jauh jaraknya, karena saat ini sudah banyak handphone yang canggih dan internet yang dapat mengirim pesan
dengan cepat.
b. Mudahnya
mendapat informasi penting.
Saat ini sudah banyak sekali televisi dan
internet. Berkat keduanya, kita dapat mengetahui berbagai informasi dan
kejadian penting dimanapun tempatnya dan kapanpun terjadinya.
c.
Banyaknya mesin-mesin canggih yang membantu
kebutuhan manusia.
Bukan hanya transportasi juga, tetapi
sekarang ini banyak mesin-mesin atau alat yang dapat meringankan pekerjaan atau
kebutuhan manusia. Contohnya, sekarang ini terciptanya robot untuk membantu
manusia dalam memproduksi barang di pabrik.
d. Berkembangnya IPTEK.
Dengan berkembangnya IPTEK
masyarakat menjadi lebih mudah dalam
beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
e. Tingkat kehidupan yang lebih baik.
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan
teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat
komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha
mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga
dipengaruhi tingkat IPTEK yang membantu perkembangan modernisasi.
Dampak negatif
globalisasi komunikasi dan IPTEK dalam pendidikan karakter bangsa adalah
sebagai berikut
a.
Pola hidup konsumtif.
Perkembangan
industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah.
Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak
pilihan yang ada.
b. Sikap individualistik.
Masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka
lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Kecenderungan
dalam menggunakan media elektronik, sehingga tidak suka membaca buku.
d.
Banyak tersebarnya hal-hal yang berkaitan
pornografi.
Akibat mudahnya mendapat akses
internet, saat ini orang dengan mudah untuk mengakses suatu situs yang
mengandung pornografi. Hal ini dapat berdampak sangat buruk, salah satunya
rusaknya moral.
e.
Gaya hidup kebarat-baratan.
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok
diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada
orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain
f. Tersingkirnya alat-alat tradisional.
Munculnya barang-barang modern dan canggih lama kelamaan dapat
menyingkirkan barang-barang tradisional yang mengandung unsur kebudayaan,
seperti gerabah. Gerabah saat ini sudah mulai tersingkir oleh barang-barang
mewah yang terbuat dari kristal.
g. Kesenjangan sosial.
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti
arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah
antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan
kesenjangan sosial.
2.7 Solusi
yang tepat untuk Mempertahankan Pendidikan Karakter Bangsa
Solusi yang dapat mengurangi dampak
negatif akibat pengaruh globalisasi komunikasi dan IPTEK adalah sebagai
berikut:
1. Menyeleksi
program-program televisi yang edukatif dan senantiasa mengawasi anak dalam
menonton tayangan televisi. Jadi peran orang tua sangat besar dalam hal ini. Pemerintah
harus membuat dan menerapkan regulasi untuk menyeleksi tayangan televisi. Jika
ada pihak yang melanggar maka harus diberi sanksi tegas. Monitoring dari
pemerintah menjaga generasi masa depan.
2. Kaum
agamawan dan aktivis berperan untuk merancang program besar dalam menciptakan
lingkungan sosial, khususnya pergaulan bebas yang islami; bernilai pengetahuan,
moral, spiritual, dan berdimensi sosial budaya yang bermanfaat bagi
perkembangan karakter, kepribadian, dan cita-citanya di masa depan.
3. Membekali
pemahaman holistik dan komprehensif kepada anak didik untuk selektif dalam
membuka situs dan menekan pihak internet untuk menutup situs porno yang merusak
moralitas generasi masa depan bangsa. Lembaga pendidikan yang memanfaatkan
teknologi internet, khususnya yang sudah menyediakan layanan hotspot area untuk
menutup situs porno dan menyiapakan berbagai situs pendidikan dalam dan luar
negeri yang bermanfaat untuk memperluas horizon pemikiran dan mencerahkan
wawasan ke depan.
4. Mendesain
tempat wisata yang islami, yang tetap menghargai nilai etika dan moral yang
bersumber pada agama dan budaya luhur bangsa.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1.
Globalisasi secara umum, diungkapkan Setompka ( 2004: 101-102), dapat diartikan
sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Artinya, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung pada semua
aspek kehidupan baik secara, budaya, ekonomi, maupun politik. Meningkatnya proses
globalisasi dalam segala aspek kehidupan, karena adanya perangkat keras seperti
sistem komunikasi dan perangkat lunak seperti Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (
IPTEK ) yang saling mempengaruhi antara yang satu dan yang lainnya. Di dalam era
globalisasi dunia pendidikan dituntut mempunyai peran ganda. Pertama, harus mempersiapkan manusia
yang berkualitas dan mampu berkompetisi sesuai dengan kemajuan Ilmu dan
teknologi, atau manusia yang mempunyai kesiapan mental dan sekaligus kesiapan
kemampuan skill (profesional). Kedua,
yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana dunia pendidikan ini mampu
menyiapkan manusia yang berakhlak mulia.
2.
Ada berbagai dampak yang ditimbulkan oleh
globalisasi dalam dunia pendidikan karakter bangsa diantaranya, yaitu:
Dampak
Positif : Perubahan tata nilai dan sikap, dan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, mudahnya mendapatkan informasi, teriptanya
mesin-mesin yang canggih.
Dampak Negatif : Pola hidup konsumtif, sikap individualistik,
gaya hidup kebarat-baratan, tersebarnya
dan kesenjangan sosial.
3. Salah satu solusi dalam menghadapi dampak globalisasi dalam
pendidikan karakter bangsa adalah membekali pemahaman holistik dan
komprehensif kepada anak didik untuk
selektif dalam membuka situs dan menekan
pihak internet untuk menutup situs porno yang merusak moralitas generasi masa
depan bangsa. Lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi internet,
khususnya yang sudah menyediakan layanan hot
spot area untuk menutup situs porno dan menyiapakan berbagai situs
pendidikan dalam dan luar negeri yang bermanfaat untuk memperluas horizon
pemikiran dan mencerahkan wawasan ke depan.
3.2 Saran
Kita sebagai generasi muda dan penerus bangsa harus bisa
melestarikan kebudayaan bangsa kita yang sekarang semakin terkikis oleh budaya
bangsa lain akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dan memfilter
budaya-budaya negatif yang datang melalui teknologi informasi.
DAFTAR
RUJUKAN
Bagus, Denny. 2007. Komunikasi : Arti, Fungsi dan Bentuk,
(online),
(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html),
diakses 28 Februari 2015.
Bakhtiar dalam Qowiy, Okqy Adam. 2013. (online), http://okghiqowiy.blogspot.co.id/2013/01/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-iptek.html
Effendy dalam Saputra, Mulyadi : 2013 (online), http://terinspirasikomunikasi.blogspot.co.id/2013/01/komunikasi-massa-dan-media-massa.html
Fathanah, Nur...Pengaruh IPTEK Terhadap Pengembangan Karakter Pada
Anak (Online), http://blog.uad.ac.id/st1300002051/2015/01/14/46/
Fitriyah, I. 2013. Pendidikan Karakter, (online), (http://indahfitriyah.blogspot.com/2013/05/pendidikan-karakter.html),
diakses 12 Maret 2015.
Imam Barnadib. (1996). Dasar-dasar Kependidikan: Memahami
Makna dan Perspektif Beberapa Teori Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Imam
Zamroni, M. “Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat(Rekonstruksi Sistem
Pendidikan Nasional Menuju Pendidikan Berbasis Kerakyatan)”. Dalam Imam
Machali. (2004). Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi: Buah Pikiran
Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Sense,Tareqi….Dampak
Positif dan Negatif Globalisasi Dalam Bidang IPTEK (Online), http://tareqi.blogspot.co.id/2013/02/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi_8.html
Setompka dalam Murtomo, Heri. 2015 (online), (http://diskuspendidikan.blogspot.co.id/2015/05/globalisasi-dan-prioritas-pendidikan.html)
0 komentar:
Posting Komentar