Sabtu, 28 Mei 2016

Masalah Sosial pada Pendidikan

Diposting oleh Unknown di 20.32


Salah satu masalah sosial pendidikan yaitu mahalnya biaya pendidikan yang merupakan salah satu problematika pendidikan yang ada di Indonesia. Pada tiap tahun selalu saja terdengar keluhan masyarakat terhadap mahalnya biaya pendidikan yang harus dibayar, selain itu juga adanya fasilitas pendidikan yang kurang memadai seperti masih ada gedung sekolah yang ambruk, ruang belajar yang kurang tertata dan fasilitas pendidikan dalam keadaan minim.
Mahalnya biaya pendidikan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat, semakin disadari tidak sebanding dengan mutu pendidikan yang dinikmati masyarakat. Biaya pendidikan diberbagai daerah di Indonesia mengalami kenaikan fantastik mengukuti deret ukur (kepentingan pasar), namun kualitasnya berjalan ditempat.
Pendidikan yang bermutu memang mahal, kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Faktor ekonomi ini merupakan memicu terjadinya anak putus sekolah.
Pemecahan masalh dengan menggunkan alat ilmu sosiologi antara lain:
1.      Diperlukannya kejujuran dan rencana yang strategis dari jajaran birokrasi pendidikan untuk mengimplementasikan anggaran pendidikan pada program pendidkn gratis (murah) bagi masyarakat.
2.      Pada sekolah (dunia pendidikan ) harus dibersihkan dari berbagai biaya pungutan seperti biaya LKS, biaya seragam, biaya uang gedung, biaya ekstrakurikuler dll. Oleh karena itu, seharusnya program pemberantasan korupsi harus bisa menyentuh dunia pendidikan, terutama disekolah-sekolah.
3.      Untuk mengatasi anggapan masyarakat yang menganggap bahwa mahalnya pendididkan karena adanya praktik korupsi yang dilakukan pejabat dan birokrasi sekolah solusi yang kiranya perlu dilakukan oleh sekolah adalah disetiap akhir tahun sekolah perlu menyampaikan laporan tentang keuangan kepada wali murid baik uang masuk dan pengeluaran uang sekolah. Dalam penyampaian laporan perlu disertai bukti kwitansi yang jelas, sehingga wali murid percaya bahwa tidak ada penyelewengan dana.
4.      Untuk meminimalisir terjadinya anak putus sekolah yaitu membangkitkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak, memberikan dorongan dan bantuan kepada anak dalam belajar, mengadakan pengawasan terhadap di rumah serta memberikan motivasi kepada anak sehingga anak rajin dalam belajar dan tidak membuat si anak bosan dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan di sekolah., tidak membiarkan anak bekerja mencari uang dalam masa belajar.

Sumber :  http://pls14023-sriwahyuni.blogspot.co.id/2014/12/masalah-pendidikan-di-indonesia-dan.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mimin Dwi Jayanti © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor